Berita Semarang

Termakan Hoaks Tanggul Tanjung Emas Semarang Jebol Lagi, Ribuan Karyawan Berlarian Keluar Pabrik

Ribuan buruh yang bekerja di kawasan industri Lamicitra, Tanjung Emas, Kota Semarang, berlarian menyelamatkan diri, Kamis (2/6/2022).

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Para pekerja di Kawasan Industri Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang keluar pabrik setelah menerima kabar bohong (hoaks) soal tanggul pelabuhan kembali jebol, Kamis (2/6/2022) siang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ribuan buruh yang bekerja di kawasan industri Lamicitra, Tanjung Emas, Kota Semarang, berlarian menyelamatkan diri, Kamis (2/6/2022).

Sebab, mereka mendengar kabar, tanggul darurat yang membendung air rob, jebol.

Tak pelak, ribuan buruh panik dan berlari menyelamatkan diri.

"Kami masih trauma dengan banjir rob, kemarin. Ini ada kabar jebol lagi sehingga tanpa pikir panjang kami berlari," ujar buruh pabrik PT Grand Best, Kholif, di lokasi.

Baca juga: Rob Meninggi, Karyawan di Kawasan Industri Tanjung Emas Kota Semarang Dievakuasi

Baca juga: Tanggul Darurat Dibangun di Titik Jebol di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Baca juga: Bukan Satu, Ternyata Ada 3 Titik Tanggul Jebol yang Bikin Parah Banjir Rob di Semarang

Baca juga: Ganjar: Penanganan Jangka Pendek Tanggul Laut Jebol Sudah Dikerjakan

Ia tidak mengetahui siap yang pertama menyebarkan infomasi terkait tanggul jebol.

Namun, lantaran khawatir kembali kena rob, dia bersama karyawan lain ikut berlarian menyelamatkan diri.

"Ada yang bawa motor, ada yang lari saja. Jujur, kami semua masih takut," jelasnya.

Karyawan pabrik tas PT Kingit, Devi (31), mengaku menerima kabar tanggul jebol sekitar pukul 11.30 WIB.

Ketika itu, para karyawan masih bekerja.

Tiba-tiba, ada teriakan dari luar pabrik bahwa tanggul jebol.

Sontak, ratusan karyawan di dalam pabrik berlarian.

Mereka yang bawa motor langsung pergi meninggalkan kawasan pabrik.

Sebaliknya, yang tidak bawa motor, berlarian.

"Ada yang teriak tanggul jebol lagi. Ayo lari."

"Saya, ketika itu, takut. Jadi, info itu benar atau tidak, ikut lari," paparnya.

Ia bersama ratusan karyawan pabriknya ikut lari tapi hanya sampai depan pabrik.

Kemudian, pihak satpam menyatakan bahwa informasi itu kabar bohong atau hoaks.

"Ya, diinfokan satpam, informasi itu tidak benar. Jadi, kami tenang," terangnya.

Baca juga: Pembangunan Jembatan Baru Juwana, Jembatan Lama Dibongkar, Bupati Minta Jalur Alternatif Disiapkan!

Baca juga: 2.000 Jemaah Calon Haji Asal Jateng dan DIY Gagal Berangkat ke Tanah Suci

Baca juga: Truk Beton Nyasar ke Perkampungan di Gringsing Batang Dini Hari, Sopir Mengaku Diarahkan Wanita

Baca juga: Berikut Daftar 13 SMP Negeri dan Swasta Terbaik di Kabupaten Tegal Versi Disdikbud

Ia berharap, tanggul sementara penahan rob tak jebol.

Sebab, pabrik tempat dia bekerja menjadi satu-satunya sumber penghasilan.

"Kasihan kami dan pabrik yang sudah merugi akibat kejadian kemarin," tuturnya.

Informasi terkait tanggul jebol juga sempat ramai tersebar di media sosial.

Dari rekaman video yang diterima, tampak para buruh di kawasan Lamicitra dan Tanjung Emas Semarang berlarian.

"Mlayu, mlayu, tanggule jebol neh. Ayo-ayo, pelabuhan banjir maning (Lari, lari, tanggul jebol lagi. Ayo, pelabuhan banjir lagi)," teriak perekam video. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved