Berita Nasional

Mulai Hari Ini, Beraktivitas di Luar Ruangan Boleh Tak Pakai Masker. Namun, Hanya untuk yang Sehat

Mulai hari ini, Rabu (18/5/2022), masyarakat diperbolehkan melepas masker di ruang terbuka.

Editor: rika irawati
Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan PPKM hingga 2 Agustus, Minggu (25/7/2021). 

Terlebih, selama ini, kenaikan kasus Covid-19 disebabkan varian baru, bukan karena kegiatan atau event besar, semisal Lebaran dan Tahun Baru.

Padahal, di sejumlah negara, terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Misalnya, terjadi lonjakan kasus di AS, Jepang, Taiwan, Cina lantaran dari sub-varian BA2 Omicron.

"Jadi, relatif, Indonesia dan India, imunnya terhadap varian baru cukup baik," kata Menkes Budi dalam pernyataannya secara virtual, Selasa.

Antibodi Masyarakat Indonesia Tinggi

Mantan wamen BUMN ini juga mengungkapkan, mayoritas atau 93 persen masyarakat Jawa dan Bali telah terbentuk antibodi terhadap Covid-19, baik berasal dari infeksi atau vaksinasi.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Kemenkes pada Desember 2021.

Kemudian, sebelum mudik Lebaran atau pada Maret 2022, kembali dilakukan survei dan hasilnya 99,2 persen masyarakat Jawa dan Bali telah memiliki antibodi.

Namun, tidak hanya jumlah masyarakat yang memiliki antibodi lebih banyak tetapi kadar antibodi yang lebih tinggi.

"Pada Desember 2021, disebutkan, rata-rata kadar antibodi mencapai 500–600. Kemudian, pada Maret 2021, kadar tersebut meningkat hingga 7.000–8.000," ungkapnya.

Baca juga: Unggul dari Malaysia, Indonesia Bertahan di Posisi Lima Perolehan Sementara Medali SEA Games 2021

Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Rabu 18 Mei 2022: Rp 1.013.000 Per Gram

Baca juga: Polisi Cek Urine Sopir Cadangan Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Tol Mojokerto, Diduga Pakai Sabu

Ia mengatakan, aturan copot masker di ruang terbuka sebagai upaya memulai program transisi dari pandemi Covid-19 menjadi endemi di Indonesia.

Meski demikian, perilaku hidup sehat dan bersih tetap harus dijalankan.

"Transisi tersebut, selain dari data saintifik, adalah pemahaman masyarakat bahwa tanggung jawab kesehatan ada di diri masing-masing."

"Sekuat apapun negara mencoba mengatur masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, lebih baik, kesadaran itu ada di masing-masing individu," tuturnya.

Kritik Epidemiolog

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved