Penyakit Mulut Kuku

Penyakit Mulut Kuku Hewan Ternak Muncul di Sejumlah Daerah di Jateng, Ini Tindakan Ganjar!

Penyakit mulut dan kuku atau (PMK) muncul di berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah.

TRIBUNBANYUMAS/DOK HUMAS PEMKAB PURBALINGGA
Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga memeriksa sapi milik peternak di Karanggedang, Purbalingga, Minggu (15/5/2022). Hal ini merupakan bagian dari upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mulai merebak di sejumlah wilayah di Indonesia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Penyakit mulut dan kuku atau (PMK) muncul di berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah.

Hewan ternak yang dicek secara acak atau random diketahui positif terjangkit PMK setelah melalui proses pemeriksaan di laboratorium.

Baca juga: Menteri Pertanian SYL: Penyakit Mulut Kuku PMK Tak Pengaruhi Stok Iduladha dan Daging dalam Negeri

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerjunkan penyuluh untuk memantau dan menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Tengah.

Tim tersebut terjun langsung untuk mengecek kondisi hewan ternak untuk memastikan dalam kondisi sehat. 

"Jalan terus, semua dipantau.

Surveilans kita jalan dan kemarin kita coba komunikasi dengan beberapa instansi termasuk dari kementerian.

Sekarang masih dalam pantauan terus menerus," kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: 13 Sapi di Batang Tunjukkan Gejala Penyakit Mulut dan Kuku, Ini yang Dilakukan Dislutkanak Batang

Tim penyuluh tersebut merupakan instruksi langsung dari Ganjar Pranowo kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

Khususnya saat penyakit mulut dan kuku muncul di beberapa daerah.

"Saya ingin kalau nanti ada petani atau peternak yang memang sapinya ada masalah segera kontak penyuluh dan kontak dinas," kata Ganjar.

Baca juga: Polda Jateng Temukan 59 Hewan Ternak di 4 Kabupaten Positif Penyakit Mulut dan Kuku, 3 Mati

Dalam melakukan kerjanya, tim penyuluh juga didampingi oleh tim dari Polda Jawa Tengah.

Komunikasi dengan Polda sudah dilakukan sejak jauh hari dan akan bersinergi dalam memantau dan menangani penyakit itu.

"Kita juga sudah bicara dengan Kapolda, Krimsusnya sudah siap untuk menjaga itu.

Kita kerja bareng," ungkapnya.

Baca juga: Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku, Dispertan Purbalingga Ambil Sampel Ternak Warga Karanggede

Ganjar tidak menyangka bahwa penyakit mulut dan kuku yang menjangkit hewan ditemukan di banyak daerah di  Jawa Tengah.

Namun ia memastikan saat ini masih terkendali karena penyakit tersebut bisa diobati

Oleh karena itu masyarakat diminta tidak panik.

"Jadi masyarakat tidak udah panik.

Tidak apa-apa, soalnya sudah ada yang bisa diobati dan sembuh.

Tidak apa-apa," jelasnya.

Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Menjangkiti Hewan Ternak di Jateng, Ganjar Instruksikan Ini

Ganjar juga meminta setiap daerah bergerak secara intensif untuk memantau penyakit mulut dan kuku.

Langkah bupati dan wali kota di Jawa Tengah yang turun langsung memantau juga mendapat apresiasi dari Ganjar.

"Teman-teman bupati/wali kota juga rajin banget.

Semua turun untuk cek ke pasar-pasar hewan dan melakukan survei-survei sehingga surveilansnya bisa tahu sapinya sehat atau tidak," ujarnya.

Baca juga: Kebumen Tutup Perdagangan Hewan Ternak dari Luar Daerah untuk Antisipasi Penyebaran PMK

Sebelumnya, langkah antisipasi juga dilakukan Ganjar dengan menginstruksikan untuk memperketat perbatasan.

Ia ingin memastikan semua hewan yang masuk ke Jawa Tengah dalan kondisi sehat.

Pengetatan itu juga diikuti dengan menyiapkan tempat karantina hewan agar penanganan dan pengobatan hewan yang terjangkit bisa lebih terpusat.

Selain itu juga mengantisipasi agar tidak menular ke hewan lain.

"Ketat.

Semua ketat.

Maka betul di daerah perbatasan harus kita lakukan kontrol ketat.

Kita sudah punya pengalaman menangani wabah atau pandemi pada manusia," tegasnya.(*) 

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved