Kuliner Banyumas
Ingin yang Segar-segar saat Berbuka Puasa? Coba Es Badeg Banyumas, Diambil Langsung dari Manggar
Menu berbuka puasa menyegarkan biasa dipilih untuk membatalkan puasa. Saat berada di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Anda wajib mencoba Es Badeg.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Menu berbuka puasa menyegarkan biasa dipilih untuk membatalkan puasa.
Saat berada di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Anda wajib mencoba Es Badeg.
Es Badeg merupakan minuman tradisional populer di Banyumas. Minuman ini dibuat dari bunga kelapa atau masyarakat Banyumas sering menyebutnya Manggar.
"Badeg berasal dari Manggar, kalau tidak diambil, airnya bisa jadi kelapa. Biasa digunakan sebagai bahan untuk membuat gula merah," jelas Kiswanto, penjual Es Badeg, Sabtu (9/4/2022).
Baca juga: Berburu Takjil di Depan Taman Makan Pahlawan Purwokerto: Pengunjung Cari Kracak, Kuliner Khas Puasa
Baca juga: Selama Ramadan, Loka POM Banyumas Keliling Cek Kandungan Sampel Takjil: Sampai Hari Ini, Masih Aman
Baca juga: Masakan Keong Sawah Bu Lani Purwokerto Diburu Warga, Camilan Wajib warga Banyumas saat Berbuka Puasa
Baca juga: Mahasiswa Banyumas Gelar Demonstrasi, Bupati dan DPRD Sepakati Tuntutan Aksi
Es Badeg sudah jarang ditemui saat ini. Di Purwokerto saja, Kiswanto mungkin satu-satunya penjual Es Badeg yang berjualan di Jalan Jatisari.
Menggunakan pongkor yang dipikul, penjual Es Badeg ini mudah dikenali.
Pongkor merupakan tempat untuk mengambil air Badeg di pohon, yang terbuat dari bambu, dengan panjang kurang lebih 90 sentimeter berdiameter kira-kira 15 sentimeter.
"Dulu, saya memikul pongkor keliling Purwokerto, dari Baturraden. Sekarang, sudah lima tahunan, menetap jualan di sini," ungkap Kiswanto.
Di hari biasa, ia bisa menjual lebih dari 25 liter per hari.
Namun, saat Ramadan, penjualannya berkurang. Pasalnya, dia hanya dua jam membuka lapak, pukul 16.00-18.00 WIB.
"Kalau puasa, (pembeli) paling yang sudah langganan karena waktu jualannya ngga, lama," tuturnya.
Rasa Es Badeg Kiswanto ini manis alami, tidak ada campuran apapun.
"Ini langsung diambil dari pohon sehingga manisnya alami. Bisa dicampur sirup. Tapi, kalau saya, jualnya, yang alami. Pembeli lebih suka hanya dicampur es batu," jelas Kiswanto.
Baca juga: Alhamdulillah, Arab Saudi Membuka Ibadah Haji 2022. Sementara, Hanya untuk Jemaah di Bawah 65 Tahun
Baca juga: Mau Mudik Gratis ke Jateng? Ini Syarat dan Link Pendaftarannya, Lengkap!
Baca juga: All Indonesia Final Gagal Tercipta di Korea Open 2022, Hendra Ahsan Takluk dari Pasangan Tuan Rumah
Menurut Kiswanto, tak hanya menyegarkan, Es Badeg ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya meningkatkan stamina tubuh.
"Banyak manfaatnya, bisa untuk stamina, bisa diminum biasa, dihangatkan, atau dikasih es," imbuhnya.
Untuk segelas Es Badeg, Kiswanto membanderol Rp 3.000.
Pembeli yang datang banyak yang penasaran untuk mencicipi rasa Es Badeg yang kini jarang dijual.
"Rasanya manis. Baru pertama kali mencoba, ternyata rasanya enak," kata Rizal, pembeli Es Badeg buatan Kiswanto. (*)