Berita Bisnis

Kenaikan Harga Minyak Goreng Picu Inflasi Banyumas dan Cilacap, BI Purwokerto: Masih Terkendali

Kenaikan harga minyak goreng memicu inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada Maret 2022.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Seorang pembeli memilih barang di dekat etalase minyak goreng di Swalayan Rita di Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (17/3/2022). Harga minyak goreng di swalayan ini dipatok Rp 23.500 per liter. Stok pun berlimpah. 

Pada periode yang sama, Kabupaten Cilacap mencatatkan inflasi sebesar 1,19 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (0,07 persen, mtm).

Inflasi utamanya bersumber dari peningkatan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil sebesar 0,76 persen (mtm).

Adapun komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi adalah minyak goreng, rokok kretek filter, telur ayam ras, kue kering berminyak, dan nasi dengan lauk.

Sementara itu, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh koreksi harga pada beberapa komoditas, utamanya beras, ayam hidup, tomat, kopi bubuk, dan kacang panjang.

Baca juga: Ukraina Klaim Telah Merebut Lagi Semua Daerah di Sekitar Kiev, Pasukan Rusia Mulai Menarik Diri

Baca juga: Berikut Jadwal Berbuka Puasa untuk Wilayah Purbalingga, Minggu 3 April 2022

Baca juga: Modus Baru! Pil Koplo Dicampur dengan Sayur dan Sambal, Gagal Diselundupkan ke Lapas Semarang

Baca juga: Penampakan Jembatan Tanpa Lantai atau Alas di Jepara, Membahayakan!

Secara tahun kalender, inflasi Cilacap tercatat sebesar 1,93 persen (ytd).

Adapun capaian inflasi secara tahunan, dilaporkan sebesar 3,41 persen (yoy) pada Maret 2022.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Maret tahun 2019 sampai 2021, sebesar 1,67 persen (yoy).

Adapun risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian inflasi ke depan, antara lain, meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan arah pemulihan ekonomi nasional.

Kemudian, dampak inflasi dari kenaikan permintaan dan harga barang di luar negeri (imported inflation).

Menurut Rony, dalam hal ini, koordinasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan pihak terkait lain, akan terus dilakukan sebagai upaya menjamin ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan keterjangkauan harga, khususnya untuk bahan kebutuhan pokok. (Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved