Berita Semarang
Bawa Celurit, Pelajar dari 3 SMK Tawuran di Flyover Yos Sudarso Semarang. 2 Orang Alami Luka Bacok
Puluhan pelajar dari tiga SMK terlibat tawuran di Jalan Arteri Yos Sudarso, tepatnya di jalan layang, di Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Puluhan pelajar dari tiga SMK terlibat tawuran di Jalan Arteri Yos Sudarso, tepatnya di jalan layang, di Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Peristiwa yang terjadi Kamis (24/3/2022) sore itu mengakibatkan dua pelajar mengalami luka bacok senjata tajam.
"Betul, kemarin, ada tawuran antar pelajar dari tiga SMK," terang Kanitreskrim Polsek Semarang Utara, Iptu Yohanes Agus Sartono, Jumat (25/3/2022).
Menurutnya, dua pelajar yang mengalami luka bacok masih dalam perawatan medis di rumah sakit.
"Kalau yang luka bacok itu pelajar dari SMK 5. Kondisinya masih operasi di rumah sakit," jelasnya.
Yohanes menjelaskan, tawuran itu melibatkan siswa dari SMK 5, SMK 10, dan SMK Palapa.
Pelajar dari SMK 5 bergabung dengan SMK Palapa dan menyerang siswa dari SMK 10.
Baca juga: Perih! PSIS Semarang Alami Kekalahan Terbesar Sepanjang Musim 2021/2022, Dibantai Persipura 4-0
Baca juga: Disnaker dan DPRD Kota Semarang Rapat Soal PP 35 Tahun 2021, Buruh Demo Minta Acara Dibubarkan
Baca juga: Kontraktor Tak Kunjung Lunasi Proyek, Subkontraktor Preteli Genting Puskesmas Jambu Semarang
Baca juga: Hore! Trans Semarang Koridor 1 Rute Terminal Mangkang-Simpanglima Beroperasi sampai Pukul 23.00 WIB
Menurutnya, ada sekitar 30-an siswa yang terlibat dalam tawuran itu. Beberapa di antara mereka membawa senjata tajam.
Mereka rata-rata kelas 2 dan kelas 3 SMK.
"Ada juga yang sudah lulus atau sudah alumni tetapi ikutan tawuran," terangnya.
Aksi pelajar tawuran itu bubar selepas kepolisian mendatangi lokasi.
Namun, belum ada pelajar yang berhasil diamankan lantaran sudah kabur duluan.
Kepolisian hanya berhasil mengamankan sebilah senjata tajam.
Agus menuturkan, satu senjata tajam itu jenis celurit.
"Kami sudah cek di TKP untuk CCTV, ternyata tidak ada," kata dia.
Meskipun demikian, Polsek Semarang Utara terus melakukan penyelidikan untuk mengungkapkan kasus ini.
Menurut Agus, tawuran itu terjadi karena dendam antara SMK 5 dengan SMK 10. Tantangan tawuran disampaikan lewat media sosial Whatsapp.
Baca juga: Detik-detik Truk Pupuk Terjun ke Sungai di Kertek Wonosobo Terekam CCTV, Hampir Seruduk Kios
Baca juga: Ratusan Warga Demak Antre Minyak Goreng Curah di Pasar Bintoro, 4,5 Ton Ludes dalam 3 Jam
Baca juga: Resmi Diperkenalkan ke Publik, Pratama Arhan Janji Bawa Tokyo Verdy ke J1 League
Baca juga: Bantu Korban Banjir di Cilacap dan Kebumen, Warga Pagentan Banjarnegara Kirim 7 Ton Sayur dan Salak
Dendam itu berlangsung dalam waktu lama dan terus terakumulasi.
Hal itu terbukti dengan adanya alumni yang terlibat.
"Dua sekolahan itu diduga sudah mempunyai permasalahan dari dulu, mencari jati diri, seolah-olah, sekolah saya yang paling top," bebernya.
Langkah selanjutnya, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polsek lain karena wilayah lokasi SMK yang terlibat aksi tawuran berada di polsek tersebut.
Selain itu, juga berkoordinasi dengan pihak sekolah yang terlibat untuk dilakukan pembinaan. (*)