Banjir Banyumas

Banjir Sumpiuh Banyumas Masuk Hari Kelima: Jumlah Pengungsi Bertambah, Didominasi Ibu-ibu dan Lansia

Banjir di Kecamatan Sumpiuh, Banyumas belum juga surut bahkan ketinggian air, Minggu (20/3/2022).

Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IMAH MASITOH
Korban banjir dari beberapa desa di Kecamatan Sumpiuh mengungsi di aula kantor kecamatan, Minggu (20/3/2022). Banjir di Sumpiuh memasuki hari kelima. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Banjir di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, belum juga surut, Minggu (20/3/2022).

Memasuki hari kelima, jumlah pengungsi bertambah lantaran ketinggian air meningkat.

Ada tujuh desa di Kecamatan Sumpiuh yang terendam banjir, yakni Desa Karanggedang, Pandak, Kemiri, Lebeng, Selandaka, Kuntili, dan Nusadadi.

Ketinggian air di setiap desa berbeda-beda, rata-rata setinggi lutut kaki namun ada juga yang mencapai pinggang orang dewasa.

Banjir di Desa Nusadadi menjadi yang terparah di antara enam desa lain.

Hampir seluruh wilayah di desa ini tergenang banjir. Ada 539 kepala keluarga (KK) atau 1.617 jiwa yang terdampak.

Namun, belum semua warga mengungsi. Masih ada warga yang memilih bertahan di rumah meski air meningkat.

"Kemarin, belum mau mengungsi karena air belum tinggi. Sekarang sudah tinggi banget," terang Sariyah (74), korban banjir di Desa Nusadadi, saat ditemui di tempat pengungsian di Kantor Kecamatan Sumpiuh, Minggu siang.

Baca juga: Relawan Kesulitan Menjangkau Titik Banjir di Desa Nusadadi Banyumas, Harus Gunakan Perahu

Baca juga: Korban Banjir Desa Kuntili Banyumas Mulai Mengeluh Gatal dan Pusing, Petugas Puskesmas Turun Tangan

Baca juga: Relawan Kesulitan Menjangkau Titik Banjir di Desa Nusadadi Banyumas, Harus Gunakan Perahu

Baca juga: Tarup Sudah Dipasang, Hajatan di Rumah Sumarto Batal Digelar Akibat Banjir di Banyumas

Data petugas di Kecamatan Sumpiuh, Minggu siang, jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Desa Selandaka, sebanyak 304 jiwa.

Disusul, pengungsi dari Desa Nusadadi sebanyak 201 jiwa, dan Desa Kuntili 125 jiwa.

Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto mengatakan, ada empat lokasi pengungsian yang disiapkan bagi warga terdampak.

Selain di Kantor Kecamatan Sumpiuh, pengungsi juga diamankan di Masjid Selandaka, MI Miftahul Jannah Kuntili, dan gedung eks Alfamart Sumpiuh.

Suryanto mengatakan, hari ini, ketinggian banjir meningkat setelah Sabtu (19/3/2022) malam, Sumpiuh kembali diguyur hujan deras hingga Minggu pagi.

"Pengungsi sudah datang Sejak Minggu dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB karena hujan semalaman yang membuat ketinggian air bertambah, terutama di Desa Nusadadi," jelas Suryanto.

Suryanto mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi banjir dan warga, khususnya mereka yang bertahan di rumah.

Pihak kecamatan juga tetap menyuplai bantuan kepada mereka, lewat cara datang ke rumah-rumah menggunakan perahu.

Baca juga: Warga Panik Lihat Toko Mebel di Sumpiuh Banyumas Terbakar, Lokasi Dekat Gudang Kembang Api

Baca juga: Debut Bagas/Fikri di All England Berakhir Sempurna, Raih Juara setelah Taklukkan The Daddies

Baca juga: Jadi Juara Perdana MotoGP Mandalika, Miguel Oliveira Dedikasikan Kemenangan untuk Risman. Siapa Dia?

Baca juga: Hore! Trans Semarang Koridor 1 Rute Terminal Mangkang-Simpanglima Beroperasi sampai Pukul 23.00 WIB

Saat ini, tempat pengungsian didominasi perempuan, anak, dan warga lanjut usia (lansia).

"Suami saya masih di rumah, jaga harta benda karena laki-laki kan bisa jaga diri di kondisi banjir," ujar Parni, di lokasi pengungsian.

Hingga Minggu, bantuan bagi korban banjir di tempat pengungsian terus berdatangan.

Dapur umum di kantor Kecamatan Sumpiuh juga terus beroperasi memasok makanan bagi pengungsi dan warga terdampak banjir.

Sejak banjir terjadi Selasa (15/3/2022), sekolah dan pondok pesantren di wilayah Sumpiuh diliburkan hingga waktu yang belum ditentukan. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved