Berita Jateng
Serikat Pekerja Pertamina Cepu Blora Tuntut Pembayaran Upah, Belum Ada Tanggapan Dirut Pertamina
Puluhan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pertamina Cepu itu, menuntut hak upah kerja yang belum dibayar PT GEO Cepu Indonesia (GCI).
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA- Puluhan buruh di Blora yang menuntut pembayaran upah tidak menemui kejelasan.
Puluhan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pertamina Cepu itu, menuntut hak upah kerja yang belum dibayar PT GEO Cepu Indonesia (GCI) dan hak lainnya semisal BPJS ketenagakerjaan.
Ketua Serikat Pekerja Kontrak Pertamina (SPKP) sekaligus Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Blora, Agung Pujo menuturkan pihaknya masih menunggu tindak lanjut setelah melakukan aksi penuntutan upah kepada perusahaan pada Januari lalu.
Dikatakan, pihaknya dijanjikan DPRD dan Dinperinaker akan ada audiensi dengan perusahaan.
"Upah, iuran BPJS Ketenagakerjaan, santunan bagi pekerja, semuanya belum ada kejelasan," terangnya, Kamis (3/3/2022).
Baca juga: Sopir Tronton Ikuti Google Maps Malah Kesasar ke Jalan Sempit dan Tabrak Pohon di Semarang
Pujo mengatakan, terdapat sekitar 200 lebih buruh yang belum diberikan haknya.
Padahal tuntutan sudah dilayangkan.
Pihaknya menyayangkan tidak ada tanggapan dari Dirut Pertamina setelah surat yang dilayangkan.
"Harapannya segera ada audiensi, ini menyangkut hak pekerja," jelasnya.
Baca juga: Lansia di Suradadi Tegal Tewas Dimutilasi, Saat Ditemukan Alat Vital dan Payudara Hilang
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Blora, Endro Budi Darmawan menjelaskan, surat audiensi telah dikirimkan kepada Pertamina pada Januari lalu.
Surat tersebut dikirim oleh DPRD Blora yang berkoordinasi dengan pihaknya.
"Progres surat tembusan sudah dikirim kepada Dirut Pertamina," ucapnya, Kamis.
Baca juga: Kisah Tragis Nan Pilu, Cerita Terpendam Benteng Pendem Cilacap
Sementara, Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Dinperinaker Blora, Nunuk Nur Hidayah menyatakan, pihaknya juga masih menunggu jawaban dari Dirut pertamina.
Sebab, pihaknya hanya sebagai fasilitator dari pekerja yang menuntut kepada pihak perusahaan.
"Iya, belum ada tanggapan sejauh ini, surat telah dikirimkan Januari lalu," jelasnya.
Baca juga: Bus Pariwisata Tabrak Tebing di Bayeman Purbalingga: Diduga Rem Blong
Nunuk menuturkan, belum bisa menjangkau komunikasi secara langsung dengan pihak pertamina.
Namun, pihaknya menegaskan akan tetap membawa aspirasi buruh yang terdampak, sampai ada audiensi dengan pihak perusahaan.
"Kami bersama DPRD akan tetap mengawal aspirasi para buruh," tuturnya.(*)
Baca juga: Kecelakaan Bayeman Karangreja Purbalingga: Mengapa Bus Pariwisata Rawan Laka? Ini Kata Dishub Jateng