Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Bayeman Karangreja Purbalingga: Mengapa Bus Pariwisata Rawan Laka? Ini Kata Dishub Jateng

Henggar menuturkan, rata-rata kejadian kecelakaan lalu lintas diakibatkan sopir tidak hafal medan jalan.

tribunbanyumas/jti
Suasana evakuasi Bus Pariwisata PO Kalingga yang terjadi di dekat jalur penyelamat ruas jalan raya Bayeman, Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Kamis (3/3/2022) pukul 04.00 WIB. 

TRIBUNBANYUMAS.COM,PURBALINGGA- Bus pariwisata PO Kalingga Jaya dengan nomor polisi B-7086-KAA mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bayeman, Desa Tlahab Lor, Karangreja, Purbalingga.

Bus berkelir hijau dan putih ini menabrak tebing di jalur Pemalang-Purbalingga sekitar pukul 04.00 WIB, Kamis (3/3/2022) dini hari.

Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Henggar Budi Anggoro menuturkan, jalur tersebut minim penerangan jalan umum.

Selain itu, kondisi geografis dan topografis jalan tersebut berkelok-kelok lantaran berada di kaki Gunung Slamet.

Baca juga: Kecelakaan Bus Pariwisata di Jalan Raya Bayeman Pubalingga, Dishub Jateng: Minim Penerangan Jalan

Oleh karena itu, pihaknya berupaya menambah lampu penerangan dan papan peringatan atau imbauan di jalur rawan kecelakaan tersebut.

Henggar menuturkan, rata-rata kejadian kecelakaan lalu lintas diakibatkan sopir tidak hafal medan jalan.

Hal ini sering terjadi pada perusahaan armada bus pariwisata.

"Saya sering kali melakukan sosialisasi ke perusahaan bus pariwisata.

Sebab sopir bus pariwisata kerap kali tidak hafal jalan," ucap Henggar, Kamis.

Baca juga: Karyawisata MI Miftahul Maarif Berujung Duka, Kepala Kemenag Kudus: Kegiatan Tak Ada Izin

Berbeda halnya dengan sopir bus reguler yang telah hafal jalur yang menjadi trayeknya.

Berdasarkan data yang ada, kecelakaan lalu lintas sering dialami bus pariwisata.

"Kebanyakan sopir tidak hafal jalur yang dilewati," ujarnya.

Baca juga: Cek Kondisi Siswa Kecelakaan, Guru MI Miftahul Maarif Kudus Berangkat ke Purbalingga Bawa 2 Mobil

Ia menuturkan, melihat fenomena tersebut ke depan akan lebih gencar melakukan sosialisasi ke perusahaan bus pariwisata.

Pihaknya menghimbau kepada sopir bus pariwisata agar tidak mengejar waktu ketika tidak hafal jalan.

"Kami juga sudah bersurat ke beberapa perusahaan bus pariwisata.

Kami juga sering melakukan imbauan ke perusahaan bus pariwisata agar pemilik mengimbau sopir jangan mengejar waktu ketika tidak hafal jalan," jelas Henggar.(*)

Baca juga: Berupa Kelokan dan Turunan, Lokasi Kecelakaan Bus Wisata MI di Purbalingga Dikenal Jalur Tengkorak

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved