Berita Cilacap
Perajin Tahu di Cilacap Ogah Ikut Mogok, Terpaksa Kurangi Ukuran: Kasihan Karyawan
Pelaku usaha tahu di Cilacap tetap memproduksi tahu meski sejumlah perajin tahu di berbagai daerah di Indonesia memilih mogok.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: mamdukh adi priyanto
Untuk menambah penghasilan, Suparjo juga menjual ampas tahu atau sisa perasan kedelai yang sudah tak terpakai.
Biasanya, ampas kedelai tersebut digunakan untuk pakan hewan dan juga untuk bahan pembuatan tempe gembus.
"Ampas tahu juga jual mba Rp 10 ribu rupiah perembernya, lumayan sedikit-sedikit buat nambah penghasilan, sedikit-sedikit nutup biaya produksi," ujarnya.
Baca juga: Ganjar Cukur Gundul untuk Dukung Anak Penyintas Kanker: Bangun Solidaritas Penting
Menanggapi adanya beberapa produsen tahu yang melakukan mogok produksi, Suparjo mengaku dirinya tidak akan melakukan hal tersebut.
Selain karena dirinya memiliki beberapa pekerja dan penjual tahu, ia juga memikirkan kondisi dari pembeli.
"Ngga mau ikut mogok sih, soalnya kan tahu sama tempe kan makanan pokok, nanti kalo ngga ada gimana konsumen, kan kasihan.
Saya juga punya pekerja, kalo libur mereka mau gimana gitu kan, mau kerja apa," tandasnya.
Baca juga: Pecah Telur! PSIS Semarang Akhirnya Bisa Menang di Liga 1
Saat ini, Suparjo memiliki 5 orang karyawan untuk produksi, dan 7 penjual tahu yang berjualan di Pasar Gandrungmangu dan Pasar Sitinggil, Bantarsari, Cilacap.
Menurutnya, hingga saat ini ia sama sekali belum terpikirkan untuk melakukan aksi tersebut, ia lebih memilih menyiasati produksi agar usahanya tetap berjalan.(*)