Berita Banyumas
Simpan Minyak Goreng Murah Operasi Pasar, Pedagang Didatangi Polisi di Pasar Wage Purwokerto
Baru saja operasi pasar minyak goreng, petugas Pasar Wage Purwokerto dan polisi menemukan toko yang menjual minyak goreng dengan harga di atas HET
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS- Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelontorkan sebanyak 25.200 liter minyak goreng yang disebar ke sejumlah Pasar di Purwokerto dan Banyumas dalam operasi pasar.
Operasi pasar diadakan selama tiga hari mulai Rabu-Jumat (23-25/2/2022).
Khusus untuk harga minyak dari operasi pasar ini dipatok Rp 14 ribu perliter sesuai harga eceran tertingg (HET) dari pemerintah.
Baru saja diadakan operasi pasar minyak goreng, petugas Pasar Wage Purwokerto dan polisi menemukan toko yang menjual minyak goreng dengan harga di atas HET.
Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng di Banyumas Disalurkan Dulu ke Pedagang, Warga Kecele
Baca juga: Banyumas Gelontorkan 25.200 Liter Minyak Goreng dalam Operasi Pasar
Tak tanggung-tanggung, di toko tersebut menjual minyah goreng dengan harga Rp 33 ribu per dua liter, artinya perliter dijual 16.500.
Hal itu diketahui dari seorang warga sekaligus pembeli, Dian Aprilia (34) yang mengaku kecewa saat membeli minyak ternyata harganya lebih mahal dari yang ditentukan.
"Saya tau tadi ada operasi pasar minyak goreng di Pasar Wage.
Saya langsung beli ke pedagang.
Saya maunya yang minyak dari operasi pasar yang merek Sania, tapi malah bilang tidak dijual, disuruh beli yang lain dengan harga Rp 33 ribu per 2 liter," kata Dian, Rabu (23/2/2022).
Mendapati adanya kasus tersebut, Dian akhirnya melaporkan ke petugas pasar dan polisi yang berjaga.
Tidak lama adanya laporan itu, petugas langsung mendatangi toko tersebut dan mencari informasi pastinya.
Saat ditanya petugas kepolisian, pedagang sempat berkilah dan mengaku minyak yang dibeli saat operasi pasar sudah dikembalikan.
"Awalnya berbohong, bilang dikembalikan.
Ternyata minyak dari operasi pasar disimpan dulu dan bilangnya tidak mau jual untuk sekarang.
Kalau ada pedagang yang bandel, pemerintah akan memberikan jatahnya ke pedagang lain.