Berita Purbalingga
Kembali Berstatus Level 3 PPKM, Bupati Purbalingga Minta Satgas Covid Kecamatan Gelar Yustisi Prokes
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta Satgas Covid-19 tingkat kecamatan melakukan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan (prokes).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta Satgas Covid-19 tingkat kecamatan melakukan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan (prokes).
Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) diminta melakukan tes antigen secara acak kepada siswa di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal ini disampaikan Tiwi, sapaan bupati, saat mengumpulkan kepala Puskesmas se-Purbalingga di ruang rapat bupati, Senin (21/2/2022).
Dalam rilis yang diterima, Selasa (22/2/2022), Kepala Dinkes Purbalingga dr Jusi Febrianto mengatakan, saat ini, Purbalingga kembali berstatus Level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ini terjadi karena testing yang dilakukan untuk mencegah Covid-19 masih rendah.
Sementara, angka positivity rate Purbalingga, saat ini, mencapai 25,77 persen per pekan.
"Ini (persentase positivity rate) akan semakin rendah kalau testing kami banyak."
"Cilacap bisa level 2, lebih bagus dari kami, karena testingnya bagus. Padahal, kasus Covid-19 mereka lebih banyak," kata Jusi membandingkan.
Baca juga: Gandeng Ombudsman, Purbalingga Targetkan Raih Zona Hijau Pelayanan Publik
Baca juga: Dimas Ajak Penyanyi dan Pemusik di Purbalingga Gabung Pappri, Ada Bantuan Advokasi terkait Profesi
Baca juga: Skuter Listrik di Alun-alun Purbalingga Tengah Digandrungi, Bisa Disewa Mulai Rp 15 Ribu
Baca juga: Usung Tema Naluri, Pelukis Klowor Waldiyono Gelar Pameran Tunggal di Kie Art Sidareja Purbalingga
Menurut Jusi, angka positivity rate di Cilacap mencapai 12 persen per pekan. Padahal, jumlah kasus Covid-19 mencapai 46,07 persen per 100.000 penduduk per pekan.
Sementara, di Purbalingga, kasus Covid-19 mencapai 33,42 persen per 100.000 penduduk per pekan.
Ia menambahkan, sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri, Kabupaten Purbalingga memiliki target testing 9513 orang dalam sepekan.
Namun, kondisi di lapangan, angka testing baru mencapai 1.234 orang dalam sepekan terakhir.
Selain masalah testing, Jusi juga mengungkap adanya tracing yang masih rendah, yaitu baru 4,11 rasio kontak erat per kasus.
Lebih detail, kontak erat dari kasus konfirmasi Kabupaten Purbalingga baru mencapai angka 5,29 (7 DMA) dan persentase kasus yang dilacak baru 16,67 persen.
Sementara, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, perlunya upaya peningkatan testing.
Sasaran testing, satu di antaranya, warga yang tidak memakai masker.
"Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan diwajibkan melakukan operasi yustisi. Bagi masyarakat yang tidak memakai masker, bisa dites antigen di tempat," terangnya.
Dalam pertemuan itu, Tiwi juga meminta ada evaluasi PTM.
Baca juga: Tertimpa Kandang Ayam, Bocah 9 Tahun asal Sragen Meninggal Dunia
Baca juga: 4 Daerah di Jawa Bali Masuk PPKM Level 4, Termasuk Kota Tegal
Baca juga: Tetap Berproduksi, Pengrajin Tempe di Pliken Banyumas Kecilkan Ukuran meski Diprotes Pembeli
Baca juga: Tiga Bocah Tenggelam saat Bermain di Dermaga Jojok Kutawaru Cilacap, Dua Anak Masih dalam Pencarian
Tiwi juga meminta ada testing antigen secara random sampling kepada pelajar di sekolah.
Dengan demikian, kombinasi test antigen bagi para pelanggar prokes dan sampling pelajar peserta PTM diharapkan dapat mengejar ketertinggalan target jumlah testing sekaligus menurunkan positivity rate.
Terkait tracing, Tiwi meminta Dinkes bisa menyajikan data yang lebih lengkap.
Terutama, data riwayat mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga akan ditemukan sumber atau klaster penularan.
"Termasuk, akan lebih mudah dalam hal pengambilan kebijakan sehingga kebijakan yang kita ambil tentu based on data," katanya.
Data Dinkes PUrbalingga, per 19 Februari, kasus aktif Covid-19 mencapai 350 kasus.
Dari jumlah tersebut, 57 orang di antaranya dirawat di rumah Sakit dan 299 orang menjalani isolasi mandiri.
Tiwi juga mengingatkan kepala puskesmas agar lebih disiplin memperbarui data kasus, terutama untuk mereka yang sudah selesai menjalani isolasi mandiri agar segera dihapus dari daftar. (Tribunbanyumas/jti)