Berita Purbalingga

Berkomitmen Ikut Turunkan Stunting di Purbalingga, Bulog Banyumas Bakal Kembangkan Beras Fortivit

Kepala Cabang Perum Bulog Banyumas Rasiwan menyatakan, pihaknya berkomitmen membantu menurunkan stunting atau kasus gagal tumbuh anak di Purbalingga.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK HUMAS PEMKAB PURBALINGGA
Audiensi Bulog Banyumas dengan Bupati Purbalingga dan jajaran kepala OPD terkait di Ruang Kerja Bupati Purbalingga, Rabu (9/2/2022). Dalam pertemuan ini, mereka membahas memperbaiki masalah kurang gizi untuk mencegah stunting. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Kepala Cabang Perum Bulog Banyumas Rasiwan menyatakan, pihaknya berkomitmen membantu menurunkan stunting atau kasus gagal tumbuh anak di Purbalingga.

Pihaknya pun akan menjadikan Purbalingga sebagai pilot project pengembangan varietas padi yang menghasilakn beras Fortivit.

Beras Fortivit adalah beras yang memiliki kandungan gizi lebih baik dibandingkan beras lain.

Hal ini disampaikan Rasiwan saat beraudiensi dengan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD), di ruang rapat kerja bupati, Rabu (9/2/2022).

Rasiwan mengungkapkan, pihak Bulog telah kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk membantu menurunkan kasus stunting.

Baca juga: Apes! Asyik Judi Sabung Ayam, 8 Warga Purbalingga dan Banjarnegara Ditangkap Polisi

Baca juga: Sempat Terputus akibat Longsor, Akses Dua Desa di Bobotsari Purbalingga Kini Bisa Dilewati Kendaraan

Baca juga: Baru Pertama Kali Beraksi, Dua Tersangka Curanmor di Purbalingga Langsung Berurusan dengan Polisi

Ia menambahkan, Bulog memiliki beras Fortivit yang dapat memperbaiki masalah kurang gizi dan cocok untuk mencegah stunting.

"Target presiden, angka stunting bisa turun hingga 14 persen di tahun 2024."

"Mohon izin, kami mungkin akan berkoordinasi teknis dengan dinas terkait yang menangani stunting, kita bisa kolaborasi."

"Beras ini sudah ada izin edarnya, artinya sudah dijamin kualitas dan kadar gizinya, vitamin, dan mineral yang terkandung," katanya dalam rilis, Kamis (10/2/2022).

Di samping menyediakan beras Fortivit, Bulog juga memiliki tugas pemberdayaan petani.

Proyek pengembangan varietas padi ini yang akan dikerjakan bersama petani di Purbalingga.

"Satu sisi, kami melakukan penyerapan hasil produksi petani, satu sisi kami meningkatkan nilai hasil pertanian, yaitu mengakselerasi varietas khusus," imbuhnya.

Ia menambahkan, Bulog juga sebagai penyeimbang harga pendistribusian dan penggilingan.

Sehingga, hasil produksi petani memiliki nilai tawar harga yang wajar.

Selain itu, harga ke konsumen juga terkendali dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Sehingga, produsen dan konsumen benar-benar bisa menikmati harga yang wajar."

"Untuk menyukseskan ini, tentu kami tidak bisa kerja sendiri, butuh kerjasama dengan pemerintah daerah, terutama sawah produsen dari gapoktan atau lahan mana yang bisa dikerjasamakan," jelasnya.

Sementara, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, Perum Bulog bersama Perumda Puspahastama memiliki peluang yang bisa dimanfaatkan, yaitu adanya regulasi 20 persen Dana Desa (DD) untuk program ketahanan pangan.

"Harapannya, dalam rangka pemberdayaan petani dan menjaga ketahanan pangan di wilayah kita bisa clear dan stoknya stabil," kata bupati yang akrab disapa Tiwi ini.

Baca juga: Obrolan Ganjar dengan Warga Wadas yang Ditangkap Polisi

Baca juga: Pedagang dan Pemilik Perahu Mengeluh, Teluk Penyu Cilacap Sepi Pengunjung Imbas Status Level 2 PPKM

Baca juga: Dipuji Bupati Banyumas. Slamet Subekti Sudah Berdonor Darah 120 Kali sejak Tahun 1992

Baca juga: Tak Terpengaruh Banjir dan Longsor, Tempat Wisata di Dieng Banjarnegara Tetap Buka

Ia menambahkan, Purbalingga juga memiliki banyak gapoktan binaan yang memungkinkan bisa diajak kerjasama dengan Bulog.

Satu di antaranya, pengembangan padi varietas baru.

Bupati juga berpesan terkait dengan cadangan pangan beras IR medium dari Bulog agar terus dijaga kualitasnya.

Sebab, kualitas beras Bulog merupakan hal yang sensitif dan akan berpengaruh pada citra pemerintah.

Terkait Beras Fortivit, diakuinya, Purbalingga merupakan locus penanganan stunting.

"Untuk penanganannya, Bulog bisa kolaborasi dengan Dinas Kesehatan yang didalamnya terdapat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), baik untuk balita maupun ibu hamil," kata Tiwi. (Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved