Laka Maut Bus
Kecelakaan Maut Bus di Bantul: Investigator KNKT Beberkan Temuan Faktual di Lokasi Kejadian
Menurutnya pada sambungan-sambungan kompresor dan tabung angin pada rem, tidak ada masalah dan tidak ada kebocoran.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: mamdukh adi priyanto
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan roda.
Alur ban memenuhi syarat.
Begitu juga dengan kampas dan tromolnya.
Wildan menjelaskan, ambang batasnya masih normal.
Biasanya kalau tidak normal di atas satu milimeter.
Untuk masalah roda, kata dia, masih layak digunakan baik dari alurnya maupun gap kampas.
"Masalahnya kegagalan pengereman.
Yang kami lakukan adalah pemeriksaan sistem rem," ungkapnya.
Baca juga: Korban Kecelakaan Bus Maut di Bantul, Sugiyo Dimakamkan Satu Liang Kubur dengan Cucu dan Istri
Kemudian, pihaknya memeriksa saksi, yakni pembantu pengemudi.
Saksi menjelaskan saat dari atas, pengemudi menggunakan persneling gigi tiga.
"Karena itu, kendaraan meluncur dengan cepat.
Pada saat di sana, jalan menurun dan banyak tikungan.
Setiap tikungan, pengemudi melakukan pengereman berkali-kali," tuturnya.
Indikator lampu rem belakang menyala terus, tetapi bus masih melaju dengan cepat.
Artinya, saat turun bus melakukan pengereman yang panjang.
"Mendekati titik jatuh (lokasi kejadian), pengemudi kesulitan mengerem.
Karena tidak bisa mengerem, akhirnya dia memindahkan gigi dari 3 ke 2.
Itu tidak mungkin terjadi.
Pasti akan masuk ke gigi netral," tuturnya.(*)
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus di Bantul, Tulus Bersimpuh di Makam 4 Anggota Keluarganya di Sukoharjo