Berita Semarang
Harga Minyak Goreng Curah Tak Kunjung Turun, Pedagang Pasar Peterongan Semarang Setop Penjualan
Harga minyak goreng curah yang masih tinggi membuat para pedagang pasar tradisional menghentikan pembelian.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
Per 1 Februari mendatang, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, berencana menurunkan harga seluruh jenis minyak goreng, mulai dari minyak goreng curah hingga minyak goreng kemasan premium.
Minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp 11,5 ribu per liter.
Namun, kabar ini belum diterima pedagang di Pasar Peterongan.
Pedagang sembako Nurkhayati mengatakan, dia masih kulakan minyak goreng curah meski harganya tinggi.
"Saya kulakan minyak goreng curah setiap hari. Hari ini, harga masih Rp 18,5 ribu, saya jual Rp 19,5 ribu-Rp 20 ribu. Belum dapat kabar kalau harga minyak curah akan turun," ujarnya.
Baca juga: Penanganan Pungli di Pasar Tumenggungan Belum Berakhir, Bupati Kebumen Minta Polisi Tindak Pelaku
Baca juga: Klaster Sekolah Muncul di Solo, 25 Guru dan Siswa SMA Warga Positif Covid
Baca juga: 16 Pemain dari 4 Klub Liga 1 Indonesia Positif Covid, PT LIB Pastikan Kompetisi Jalan Terus
Baca juga: Varian Omicron Diduga Sudah Masuk Banyumas, Bupati: 8 Sampel Probable Positif Omicron
Masih tingginya harga minyak goreng di pasar tradisional, sambungnya, memunculkan banyak respon dari para pembeli.
Sebagian besar pembeli masih enggan membeli minyak goreng di pasar tradisional.
Sebagian pembeli lain terpaksa tetap membeli lantaran jumlah minyak goreng subsidi di pasar ritel modern terbatas.
"Kalau yang buat jualan gorengan, sementara masih nyari di pasar modern. Kalau dikonsumsi sendiri, mayoritas masih beli di pasar," ujarnya.
Apapu kebijakan terkait harga minyak goreng yang ditetapkan pemerintah, dia berharap, pasar tetap ramai dan laris.
Sebelumnya, saat melakukan tinjauan pasar beberapa hari yang lalu, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jawa Tengah, Muhammad Santoso menambahkan, kebijakan minyak goreng subsidi memang untuk minyak goreng kemasan sederhana.
Pemerintah mendorong agar pengguna minyak curah bisa beralih ke minyak kemasan sederhana.
"Itu baru minyak kemasan sederhana. Kalau minyak curah, masih seperti biasa. Dia ikut harga pasar."
"Kebijakan kemasan sederhana maksudnya apa? Pemerintah mendorong agar minyak curah beralih ke minyak kemasan sederhana," paparnya. (*)