Berita Banyumas
Sekolah Ditutup 2 Hari, SMA Al Irsyad Purwokerto Masih Tunggu Hasil Swab PCR 21 Murid dan Guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) IT Al Irsyad Purwokerto masih menunggu hasil test PCR pascatemuan 21 siswa dan 3 guru positif Covid-19.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sekolah Menengah Atas (SMA) IT Al Irsyad Purwokerto masih menunggu hasil test PCR pascatemuan 21 siswa dan 3 guru positif Covid-19.
Kepala SMA IT Al Irsyad Purwokerto Faizul Munif mengatakan, temuan Covid-19 sebelumnya merupakan hasil tes antigen.
"Belum bisa dipastikan 100 persen. Sekarang masih menunggu hasil pasti dari swab PCR," ujarnya saat ditemui Tribunbanyumas.com di sekolah, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Breaking News - 21 Siswa SMA Al Irsyad Purwokerto Positif Covid-19, Sekolah Ditutup Sementara
Baca juga: Dua Pencuri Motor di Rumah Kos di Kembaran Banyumas Diciduk Polisi, Sasar Motor Tak Dikunci Stang
Baca juga: Mulai Pekan Ini di Banyumas, Masifkan Vaksinasi Lansia, Kompol Antonius Aldino: Satu Hari Satu Desa
Baca juga: Pemuda Asal Babakan Banyumas Dipolisikan, Setubuhi Remaja yang Dikenal Lewat Media Sosial
Pihaknya menjelaskan, peristiwa ini berawal saat beberapa anak didiknya sakit. Mereka mengalami gejala ringan batuk dan pilek.
Tidak hanya siswa, beberapa guru juga mengalami hal yang sama.
Sekolah kemudian berinisiatif melakukan tes antigen.
Awalnya, ada 10 sampel yang dites dan semuanya dinyatakan negatif.
"Karena kurang puas, saya minta menambah lagi untuk yang diuji antigen. Hasilnya, memang ada yang reaktif positif," katanya.
Sekolah akhirnya menutup sementara sekolah dan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai hari ini sampai Sabtu (29/1/2022) esok.
"Tapi, kalau nanti memang dari hasil PCR ada yang positif, sesuai keputusan empat menteri, ya sementara pembelajaran dialihkan ke PJJ selama 24 hari," imbuhnya.
Dinas Pendidikan Wilayah 10 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng bakal melakukan pengawasan ketat.
Baca juga: Menang 4-1 atas Timor Leste, Pelatih Shin Tae-yong Tak Puas dengan Anak Asuhnya. Kenapa?
Baca juga: Bikin Resah Perempuan, Begal Payudara di Sragen Dibekuk Polisi. Pelaku Berstatus Mahasiswa
Baca juga: Keluarga Bocah Tenggelam Pantai Suwuk Dapat Santunan, Bupati Kebumen: Ada Asuransi di Obwis Pemkab
Baca juga: ODGJ Sering Kesulitan Akses Administrasi Kependudukan, Ini yang Dilakukan Pemkab Banjarnegara
Kepala Dinas Pendidikan Wilayah 10 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Agus Triyanto mengatakan, kasus munculnya klaster di SMA IT Al Irsyad Purwoketo terjadi sejak dua hari lalu.
"Setelah dilakukan tracing, kasus ini diduga berawal dari satu orangtua siswa yang positif Covid."
"Nah, kenapa saat itu tak langsung disikapi. Tetapi karena sudah terlanjur, ya sudah."
"Semoga, sampai di sini saja, yang terpenting sekarang sudah dilakukan tindakan," jelasnya.
Agus berjanji melakukan pengawasan ketat di setiap sekolah di wilayahnya.
Dikatakannya, saat ini, ada 37 SMA negeri dan swasta, 79 SMK, dan 4 SLB di Banyumas dalam pengawasan Disdikbud Jateng. (Tribunbanyumas/jti)