Berita Ekonomi Bisnis
Di Pasar Tradisional Karanganyar, Harga Minyak Goreng Kemasan Masih Rp 19 Ribu, Ini Alasan Pedagang
Disdagnakerkop UKM Kabupaten Karanganyar masih menunggu edaran dari pusat terkait penjualan minyak goreng di pasar tradisional.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Pedagang Pasar Jungke Karanganyar belum bisa menyesuaikan harga minyak goreng setara dengan harga ritel atau minimarket Rp 14 ribu per liter.
Pedagang di pasar itu, Wulan menyampaikan, saat ini harga minyak goreng kemasan ukuran 1 liter harganya Rp 19 ribu.
Sedangkan minyak goreng kemasan ukuran 2 liter harganya Rp 38 ribu.
Baca juga: Perayaan Imlek di Karanganyar, Hartanto: Tahun Ini Sederhana Saja, Kegiatan Banyak di Rumah
Baca juga: Disdikbud Karanganyar Usulkan 16 Benda Cagar Budaya, Hasil Kajian Bersama TACB Sragen
Baca juga: Tak Bisa Pulang akibat Jembatan Karanganyar Pekalongan Longsor, Warga Menginap di Balai Desa Lolong
Baca juga: Pedagang Minyak Goreng di Pasar Jungke Karanganyar Sambat: Pembeli Pilih Belanja di Minimarket Ritel
Dia belum bisa menyesuaikan harga minyak goreng kemasan seperti di minimarket karena masih menyesuaikan harga dari distributor.
"Harga menyesuaikan stok lama."
"Menyesuaikan dari distributor," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (26/1/2022).
Dia menuturkan, pembelian minyak goreng di tempatnya mengalami penurunan sejak adanya minyak goreng kemasan seharga Rp 14 ribu per liter.
Mengingat mayoritas pembeli yang semula membeli minyak goreng di pasar beralih membeli ke minimarket.
"Beberapa ada yang tanya, ada minyak Rp 14 ribu tidak?"
"Tidak ada, adanya stok lama (harga Rp 19 ribu)," ucapnya.
Terpisah, Kepala Disdagnakerkop UKM Kabupaten Karanganyar, Martadi mengatakan, minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter memang sudah diterapkan di sejumlah minimarket.
Terkait penyesuaian harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional, pihaknya masih menunggu surat edaran dari pusat.
"Belum ada surat edaran."
"Apakah distributor bisa menjual minyak goreng kemasan (Rp 14 ribu per liter) ke pasar tradisional, selain ke ritel," ungkapnya. (*)
Baca juga: Tak Bisa Pulang akibat Jembatan Karanganyar Pekalongan Longsor, Warga Menginap di Balai Desa Lolong
Baca juga: Penataan Alun-alun Kaliwungu Kendal Dimulai Februari, PKL Direlokasi ke Gedung Eks Kawedanan
Baca juga: Terungkap! Inilah Sosok Wanita Pembuang Orok Bayi di Tong Sampah Pabrik Garmen KIW Semarang
Baca juga: Cegah Kerumunan, Bupati Kudus Larang Arak-arakan Barongsai saat Imlek