Pemprov Jateng

Satu Cara Kemiskinan Bisa Cepat Teratasi di Jateng, Ganjar: Bersama Budayakan Gotong Royong

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan penurunan angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya hasilnya bagus.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, penurunan angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya hasilnya bagus.

Ganjar mengatakan, Jawa Tengah juga berkontribusi pada turunnya kemiskinan tingkat nasional.

Hal itu disampaikan Ganjar seusai meninjau sejumlah bantuan untuk warga di Banjarnegara, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Ganjar Sidak Ruas Banjarnegara-Pekalongan: Kalau Ada Jalan yang Rusak, Jangan Diabaikan!

Baca juga: Teriakan Warga Desa Jebenplampitan Bikin Ganjar Bersalah, Jembatan Belum Diperbaiki Sejak 2019

Baca juga: Supono Seperti Mimpi, Gubugnya di Gemuruh Banjarnegara Didatangi Ganjar, Rumah Bakal Direnovasi

Baca juga: Kades Gumingsir Banjarnegara Sumringah Ditengok Ganjar, Sempat Dicari Karena Tak Ikut Kegiatan

Untuk itu, Ganjar melakukan pengecekan pada program pengentasan kemiskinan ekstrem yang sedang berjalan.

Ada sejumlah titik yang dicek.

Yakni bantuan RTLH di Desa Gemuruh.

Bantuan jambanisasi di tiga rumah di Desa Gumingsir, kemudian bantuan RSLH di Desa Plumbungan dan bantuan listrik di Desa Dawuhan.

“Nah ternyata adalah dari ESDM, bantu listrik, CSR PLN bantu, CSR perbankan, bahkan tadi ada juga CSR dari perusahaan ikan, buat saya surprise juga."

"Ada bantuan Pemprov Jateng."

"Nah sekarang kita datengin mereka yang dibantu seperti apa,” katanya seusai tinjauan.

Pemprov Jateng, kata Ganjar, memang menggandeng banyak pihak untuk mengeroyok pengentasan kemiskinan ekstrem di lima daerah, salah satunya Kabupaten Banjarnegara.

Menarik ketika Ganjar melihat rumah Mbah Suzit di Desa Dawuhan, Banjarnegara.

Saat Ganjar bertandang, Ganjar melihat kondisi rumah dan ekonomi Mbah Suzit sebenarnya masuk kategori miskin ekstrem.

Bahkan menurut penuturan Kades, rumah mbah Suzit telah diusulkan untuk mendapatkan bantuan RTLH sejak 2019.

“Nah karena beberapa kali pak Kades sudah usul dan belum turun, ya coba kita carikan jalan."

"Kita bisa pakai Baznas, coba saya carikan CSR, atau filantrop yang ingin nyumbang dan insya Allah bisa."

"Saya langsung punya gambaran saja tadi, ini paling (cocok) jalan tolnya apa, insya Allah minggu depan kita bangun lah,” ujarnya diamini para warga.

Ganjar mengatakan, dengan turun gunung melihat praktik dari program pengentasan kemiskinan ekstrem ini dirinya jadi tahu.

Yakni kondisi dan urgensi dari penerima bantuan dari pemerintah.

Di sisi lain, Ganjar juga selalu mengingatkan dan mengajak warga untuk saling bantu.

Spirit gotong royong dan kemanusiaan yang tinggi, menurut Ganjar akan melahirkan kerukunan di antara warga desa.

“Spiritnya gotong royong."

"Kalau gotong royongnya bagus di desa, itu masyarakatnya juga rukun, apapun agamanya, kelompoknya, sukunya, jadi mereka rukun."

"Jadi gotong royong itu nilai yang hari ini mesti kita budayakan,” tandasnya. (*)

Baca juga: 2 Rumah Rusak dan Akses Kabupaten Semarang-Temanggung Sempat Terganggu Akibat Longsor di Sumowono

Baca juga: Enam Pria Kepergok Pesta Miras di Kawasan PAI Kota Tegal, Mereka Warga Brebes

Baca juga: Vaksinasi Covid untuk Anak di Kabupaten Tegal Baru Dimulai. Target, 112 Ribu Anak Selesai 10 Hari

Baca juga: Orangtua di Moga Pemalang Simpan Jenazah Anak 2,5 Bulan, Camat: Diduga Ikut Aliran Tertentu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved