Berita Purbalingga
Belajar dari Kasus Anak Kabur, Polres Purbalingga Buka Layanan Konseling saat Jam Kerja. Gratis!
Seorang siswi di Kabupaten Purbalingga dilaporkan hilang oleh orangtuanya setelah pamit mengambil rapor ke sekolah.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Seorang siswi di Kabupaten Purbalingga dilaporkan hilang oleh orangtuanya setelah pamit mengambil rapor ke sekolah.
Siswi tersebut ditemukan anggota Polres Purbalingga di Yogyakarta, setelah sepekan meninggalkan rumah.
Kejadian ini pun menjadi perhatian tersendiri bagi Psikolog Polres Purbalingga, Ipda Teguh Susilo.
Ia menyampaikan, banyak faktor yang dapat melatarbelakangi persoalan anak sehingga memilih kabur atau pergi dari rumah.
"Satu di antaranya adalah faktor kurangnya komunikasi antara anak dan orangtua."
"Contohnya, anak asyik dengan dunianya sedangkan orangtua sibuk dengan aktivitasnya," ucap Ipda Teguh dalam keterangannya, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Tak Pulang setelah Pamit Ambil Rapor, Siswi SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga Ditemukan di Yogya
Baca juga: Pamit Ambil Rapor, Pelajar SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga Hilang Sudah 5 Hari. Bawa BPKB Motor
Baca juga: Gunakan Kulit Buah, Pengelola Kelenteng Ho Tek Bio Purbalingga Buat Eco Enzim. Ini Manfaatnya
Baca juga: Hari Terakhir Bazar Art Purbalingga, Ada Pertunjukan Kuda Lumping dan Kerajinan Handmade Terbatas
Selain itu, menurutnya, persoalan anak juga bisa terjadi akibat pengaruh dari luar.
Apalagi, di era digital seperti sekarang ini, pola pikir anak gampang dipengaruhi perilaku dari luar.
Perilaku bisa ditiru dari media sosial maupun internet, yang sekarang sangat mudah diakses.
Apabila tidak ada filter, hal negatif bisa mempengaruhi perilaku anak.
"Oleh karenanya, diperlukan peran semua pihak, mulai dari orangtua di rumah maupun guru, saat di sekolah."
"Karena, usia anak-anak masih membutuhkan perhatian agar tidak salah dalam melakukan tindakan," jelasnya.
Menurut Teguh, peran orangtua sangat diperlukan dalam pengawasan terhadap aktivitas anak.
Dengan pengawasan, komunikasi dan kedekatan antara orangtua dan anak bisa terjalin sehingga anak terhindar dari perilaku negatif.
"Perilaku orangtua juga harus bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/psikolog-polres-purbalingga-ipda-teguh-susilo-sabtu-1512022.jpg)