Berita Jawa Tengah
Potret Kemiskinan di Kudus, Satu Keluarga Berisi Lima Orang Tinggal di Rumah Ukuran 3,5 x 3 Meter
Keluarga di Kudus ini di rumah berukuran 3,5 meter x 5 meter, alas tanah, dan dinding anyaman bambu lengkap dengan lubang menganga di beberapa bagian.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Satu keluarga di Kabupaten Kudus tinggal di rumah yang kondisinya memprihatinkan.
Mereka tinggal di rumah berukuran 3,5 meter kali 5 meter, beralas tanah, dan berdinding anyaman bambu lengkap dengan lubang menganga di beberapa bagiannya.
Mereka yang tinggal di rumah tersebut yakni pasangan Sarip (35) dan Anita (30) dan tiga anaknya.
Baca juga: Gaji 2 Bulan Belum Dibayar, Mantan Pemain Persiku Kudus Wadul ke DPRD
Baca juga: Kudus Mulai Kembangkan Durian Musangking, Hartopo: Silakan Petani Studi Banding ke Malaysia
Baca juga: Bupati Kudus: Vaksinasi Anak Dimulai Pekan Depan, Skema Penyuntikan Sama Seperti Lainnya
Baca juga: Yuni Kartika Terpilih Jadi Ketua Umum PBSI Kudus Periode 2021-2025
Mereka tinggal di Dukuh Ngelo RT 03 RW 03 Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Rumah yang mereka tinggali itu hampir seluruhnya terbuat dari bambu.
Alasnya masih tanah.
Di beberapa bagian dinding rumah juga tampak lubang menganga.
Rumah sempit yang ditinggali oleh lima orang itu hanya ada satu kamar.
Di sebelah kamar terdapat perabot dapur yang tertata tidak rapi yang digunakan sebagai dapur.
Di sebelahnya ada bilik yang digunakan untuk mandi.
Di bilik itu dindingnya tampak menganga di bagian atas.
Di balik pintu depan, terdapat sela sekira 1 meter.
Di situ terdapat mesin jahit.
Termasuk juga terdapat beberapa ekor ayam.
Sungguh rumah yang tidak layak huni.
"Tinggal di sini sejak 5 tahun," begitu kata Anita kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (4/1/2022).
Sebelum menempati rumah tersebut, mereka tinggal bersama orangtuanya.
Karena kondisi runah orangtua mereka yang kian penuh sesak, akhirnya mereka memutuskan untuk pisah dengan membangun gubuk ala kadarnya.
Kondisi keterbatasan dan keuangan yang belum mencukupi untuk membangun rumah layak, terpaksa keluarga tersebut harus merasa nyaman karena himpitan keadaan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sarip bekerja sebagai kuli bangunan.
Itu pun tidak berlangsung setiap hari.
Dia bekerja kalau memang ada yang mengajaknya.
Untuk menambah penghasilan, Anita bekerja di rumah sebagai penjahit tas.
"Biasanya ada pesanan tas."
"Upahnya Rp 40 ribu untuk 12 tas," kata dia.
Kini mereka mutlak membutuhkan rumah yang lebih layak sebagai tempat tinggal.
Apalagi anak-anak mereka juga kian tumbuh besar.
Yang pertama, anak mereka perempuan yang kini duduk di bangku kelas 5 SD.
Anak kedua juga perempuan, kini masih TK.
Terakhir anaknya laki-laki yang masih balita.
Untung saja, saat pandemi keluarga tersebut tercatat sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan sosial tunai (BST).
Bantuan tersebut memang banyak dikucurkan oleh pemerintah saat pandemi.
"Sudah dapat bantuan BLT sama BST pada 2021."
"Sudah 11 bulan sama BST dua bulan," kata Anita kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (4/1/2022).
Melihat kondisi warganya yang hidup di rumah memprihatinkan, Kepala Desa Karangrowo, Heri Darwanto berjanji tahun ini keluarga tersebut akan mendapatkan bantuan bedah rumah.
Dia berkata, selama ini memang belum ada bantuan untuk memugar rumah untuk keluarga tersebut karena sebelumnya tidak terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Data tersebut menjadi acuan pemerintah untuk menggelontorkan bantuan bedah rumah.
Namun, kini keluarga tersebut sudah masuk DTKS sejak beberapa bulan terakhir.
"Jadi untuk pengajuan bedah rumah juga melihat milik sendiri atau di tanah pengairan."
"Ada proses masuk data DTKS."
"Anita sudah masuk data DTKS tersebut."
"Kami pastikan tahun ini bisa dibangun rumahnya," kata dia kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (4/1/2022).
Kemudian, lanjut Heri, untuk sejumlah bantuan sosial dipastikan masih tetap mengalir untuk keluarga tersebut. (*)
Baca juga: Pasca Libur Nataru Kok Malah Naik? Dedy Yon Kaget Status PPKM Kota Tegal Jadi Level II
Baca juga: Rumah Heni Dua Kali Tersambar Petir, Begini Cerita Ngilu Ibu Tiga Anak Ini, Terjadi di Kota Tegal
Baca juga: Baru Satu Jam Diparkir, Motor Pengunjung Rental PS di Cilacap Raib Digondol Maling
Baca juga: Alasan AJ Warga Kemranjen Banyumas Ini Sebar Foto Vulgar di Medsos, Tak Terima Diputus Sepihak