Berita Jawa Tengah
Jateng Hadapi Lonjakan Pemudik Saat Libur Nataru - Ganjar Harap Tidak Ada Perpindahan Secara Masif
Survey dari Kementerian Perhubungan mencatat, diprediksikan akan ada 4,8 juta pemudik yang akan masuk Jawa Tengah.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh daerah di Jawa Tengah siaga menghadapi lonjakan pemudik saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Survey dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, diprediksikan akan ada 4,8 juta pemudik yang akan masuk Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Ganjar saat memimpin rapat koordinasi penanganan Nataru bersama jajaran Forkompimda dan tokoh lintas agama di Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Pemprov Jateng, Jumat (10/12/2021).
Ganjar mengatakan, diperlukan pemahaman bersama agar penanganan Nataru bisa dilakukan secara maksimal.
Baca juga: Ganjar Serahkan Bibit Cemara Laut di Pantai Tirang Semarang: Saya Titip Nggih, Ditanam Tapi Dirawat
Baca juga: Pemilik Marketplace Makin Peduli UMKM Jateng, Ganjar: Mudah-mudahan Menginspirasi Pebisnis Muda
Baca juga: 4,8 Juta Pemudik Diperkirakan Masuk Jateng saat Libur Nataru, Gubernur Ganjar Minta Semua Siaga
Baca juga: Gubernur Ganjar Lantik Agen Antikorupsi Jateng, Anggotanya Perwakilan Pelajar, Ini Tugas Mereka
“Kalau melihat potensi itu (4,8 juta) memang gedhe ya."
"Maka kita hari ini rapat bersama Forkompinda agar punya pemahaman bersama agar Nataru nanti bisa berjalan baik,” katanya.
Apapun lanjut Ganjar, harus dilakukan untuk mencegah terjadinya mobilisasi pemudik yang cukup besar.
Maka, pihaknya akan terus komunikasi dengan keluarga masyarakat Jawa Tengah yang ada di luar untuk merayakan Nataru di tempatnya masing-masing.
“Yang terbesar itu kan di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur."
"Nanti kita akan komunikasi dan minta bantuan mereka agar tetap di tempatnya masing-masing."
"Agar tidak terjadi perpindahan yang masif."
"Saya berharap tidak terjadi perdebatan, bahwa kondisi saat ini sudah membaik dan masyarakat merasa boleh berpegian ke mana saja."
"Kami minta dukungan semua pihak,” tegasnya.
Tak hanya masyarakat, Ganjar juga meminta dukungan dari sejumlah instansi termasuk TNI/Polri, Kemenhub, dan lain sebagainya untuk memantau pintu-pintu masuk ke Jawa Tengah.
Pelabuhan, bandara, stasiun, dan terminal bus harus dikontrol ketat.
“Yang harus diantisipasi itu kalau ada yang dari luar negeri, tapi menggunakan jet pribadi."
"Itu yang sulit dikontrol."
"Maka saya minta pihak bandara ketat dan kepada siapapun yang ingin masuk Jateng menggunakan jet pribadi saya minta lapor dulu dan bersedia dites,” ucapnya.
Disinggung terkait penyekatan, Ganjar mengatakan belum ada rencana penyekatan di Jawa Tengah.
Meski begitu, titik-titik pos pantau, pos pengawasan, dan checking point sudah disiapkan di sejumlah lokasi.