Berita Jawa Tengah
Anak Pedagang Pasar Weleri Berdemo, Berikut Delapan Tuntutan Mereka Kepada Pemkab Kendal
Unjuk rasa anak pedagang Pasar Weleri bagian aspirasi para anak pedagang yang prihatin karena orangtuanya belum mendapatkan lapak dagang yang layak.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Puluhan anak pedagang yang tergabung dalam Forum Anak Pedagang Pasar Weleri I Kabupaten Kendal, unjuk rasa di depan bangunan pasar yang terbakar pada Jumat (10/12/2021).
Unjuk rasa tersebut bagian aspirasi para anak pedagang yang prihatin karena orangtuanya belum mendapatkan lapak dagang yang layak.
Utamanya lapak atau kios yang dijanjikan pemerintah daerah di bangunan pasar relokasi sementara di Terminal Bahurekso Kendal.
Baca juga: Betonisasi Sidomakmur Kendal Nyaris Rampung, Dico Nantikan Komitmen Pemdes Kembangkan Ekonomi Warga
Baca juga: Betonisasi Jalan Jadi Hadiah Istimewa Warga Sidomakmur Kendal, Tahun Depan Tak Lagi Mandi Lumpur
Baca juga: Dilaporkan Langgar Jam Operasional, Pengelola Karaoke di GBL Kendal Ternyata Pekerjakan PK Anak
Baca juga: Perusahaan di Kendal Ini Beri Peluang Pelaku Usaha Titip Produk, Rintis Warung Koperasi UMKM
Ketua koordinator aksi, Arie Fredyanto mengatakan, ada delapan tuntutan yang diserukan kepada pemerintah daerah.
Seperti mendesak pemerintah agar secepatnya membangun kembali Pasar Weleri I Kendal yang terbakar tahun lalu.
Juga meminta pemerintah daerah secepatnya merampungkan bangunan pasar relokasi sementara.
"Selain itu, kios atau los yang akan dibangunkan nanti, kami minta dibagikan gratis kepada pedagang korban kebakaran," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (10/12/2021).
Arie mewakili forum anak pedagang meminta pemerintah bisa cepat menyelesaikan pembangunan pasar relokasi sementara.
Juga memastikan kualitas bangunan agar tidak mengancam pedagang di dalamnya.
Ketua Paguyuban Pedagang korban kebakaran Pasar Weleri I Bangkit, Suwarno mendukung aksi tersebut.
Menurutnya, aksi itu merupakan bagian dari penyampaian aspirasi para pedagang pasar korban kebakaran.
Dia berharap, aksi tersebut menjadi wadah penyampaian aspirasi yang dilakukan secara tertib dan tidak melanggar aturan demokrasi.
"Pemerintah harus memastikan bangunan relokasi layak dan aman bagi para pedagang."
"Mengingat sebelumnya telah terjadi insiden roboh dua kali."
"Juga memastikan struktur bangunan yang kuat, instalasi listrik, dan beberapa fasilitas pendukung lainnya," terang dia kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (10/12/2021).