Berita Jawa Tengah
Gubernur Ganjar Lantik Agen Antikorupsi Jateng, Anggotanya Perwakilan Pelajar, Ini Tugas Mereka
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik agen antikorupsi Jateng secara simbolis terhadap empat siswa di Aula SMA 15 Semarang.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantik agen antikorupsi Jateng.
Pelantikan dilakukan secara simbolis terhadap empat siswa di Aula SMA Negeri 15 Semarang, Kamis (9/12/2021).
Sedangkan siswa dari sekolah lain di Jawa Tengah mengikuti pelantikan secara daring.
Sebagai tanda, Ganjar memberikan sebuah stiker berwarna kuning yang diacungkan siswa-siswa SMA Negeri 15 Semarang.
Baca juga: Puncak Perayaan HUT ke 76 PGRI di Semarang, Ganjar Minta Maaf Datang Saat Acara Hampir Selesai
Baca juga: Ganjar Beri Waktu Dua Pekan, Capaian Vaksinasi Minimal Harus 70 Persen di Tiga Daerah Ini
Baca juga: Berikut Langkah Preventif Pemprov Jateng Hadapi Libur Nataru, Ganjar: Kami Sudah Bagi Tugas
Baca juga: Pemprov Jateng Terima Anugerah Meritokrasi Tahun 2021, Ini Kata Gubernur Ganjar Pranowo
Tulisannya unik "Mak Izinkan Anakmu Jadi Musuh Koruptor".
Selain mendapat stiker, para siswa mendapat sebuah pin bertuliskan "Agen Perubahan Antikorupsi"
Seusai pelantikan, para siswa serentak berikrar untuk menjadi agen antikorupsi dan melaporkan setiap temuan indikasi korupsi langsung kepada Gubernur Ganjar Pranowo.
"Kami pelajar Jawa Tengah berjanji, setia pada Pancasila dan NKRI, menjadi agen antikorupsi dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab, mengembangkan sikap kejujuran baik dalam ucapan maupun perbuatan."
"Menyosialisasikan gerak antikorupsi di lingkungan pertemanan, sekolah, maupun keluarga."
"Mengawasi setiap indikasi korupsi yang ditemui dan melaporkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah," kata para pelajar itu kompak.
Ganjar tak bisa menutupi raut kebanggaannya.
Ia meminta para agen mengasah kepekaannya terhadap indikasi korupsi di lingkungan sekitar.
Caranya mulai dari hal-hal sederhana.
"Kalian hebat, terus semangat jadi agen antikorupsi baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat."
"Mulailah dari hal yang sederhana, jujur, tidak nyontek, tidak mbolos, dan lainnya," kata Ganjar.
Seorang pelajar, Fernandi mengatakan, dirinya tertarik untuk jadi agen antikorupsi karena sadar bahwa korupsi itu harus diberantas sampai akarnya.
Hal itu tidak bisa dilakukan oleh aparat penegak hukum semata, namun harus melibatkan semua pihak termasuk anak-anak.
"Hari ini saya mau jadi agen antikorupsi karena bisa ikut andil dalam upaya pemberantasan korupsi."
"Kami bawa stiker ini intinya meminta izin kepada orangtua untuk memberantas korupsi."
"Kami menganggap koruptor itu jahat, merugikan negara dan masyarakat."
"Jadi harus diberantas dan dilawan semuanya," ucapnya.
"Korupsi itu mengambil hak orang lain yang bukan miliknya, dan itu perbuatan tidak baik yang tidak boleh dilakukan siapapun."
"Kita sebagai anak muda, bisa ikut mencegah praktik korupsi mulai dari hal sederhana di sekolah atau di rumah," kata Rahmandana, pelajar lainnya.
Ganjar sengaja mendatangi SMA Negeri 15 Semarang untuk melaksanakan kembali program Gubernur Mengajar.
Program itu sempat terhenti karena pandemi.
"Karena bertepatan dengan Hari Antikorupsi, maka saya sekalian mau cek apakah pendidikan antikorupsi sudah jalan atau belum."
"Ternyata di beberapa sekolah sudah jalan dan yang belum kita dorong," katanya.
Pendidikan antikorupsi, lanjut Ganjar, tidak perlu dimunculkan lewat mata pelajaran atau kurikulum baru.
Pendidikan antikorupsi bisa diinternalisasikan pada banyak mata pelajaran yang ada.
"Diinternalisasikan lewat PPKN bisa, MTK apalagi pendidikan agama pasti bisa."
"Caranya juga mudah, bisa buat kantin kejujuran, dan lainnya," terangnya.
Maka dirinya senang ketika para pelajar itu mau jadi agen antikorupsi.
Sebab, semangat antikorupsi harus dilakukan sejak dini.
"Kalau sejak anak-anak mereka bisa menjadi agen antikorupsi, mereka akan saling mengingatkan."
"Kalau mereka menjadi agen, mereka tidak hanya melapor, tapi jadi pelopor."
"Harapan kita anak-anak kelak terbiasa dengan gaya hidup bersih baik di pikiran maupun perbuatan," pungkasnya. (*)
Baca juga: Sempat Kejar-kejaran hingga Perbatasan Jabar, Polisi Akhirnya Tangkap Pencuri Motor di Banyumas
Baca juga: Tepergok Mencuri Uang Rp 6 Juta di Toko Bangunan di Tambak Banyumas, Warga Surabaya Dihajar Massa
Baca juga: Mengaku Anggota Persit dan Berniat Jual Tanah, Ibu Rumah Tangga Asal Purbalingga Tipu Warga Banyumas
Baca juga: 400 KK di Bandingan Purbalingga Tak Kesulitan Air Bersih Lagi, Mulai Dipasok Sumur Program Pamsimas