Berita Populer

5 Berita Populer: Pendaki Asal Ukraina Tersesat di Gunung Merbabu-2 Pemain Bola di Purbalingga Dibui

Berikut lima berita populer yang mendapat perhatian banyak pembaca Tribunbanyumas.com, Minggu:

Editor: rika irawati
TRIBUN JATENG/RIVAL ALMANAF
Pendaki Gunung Merbabu dari jalur Gancik Boyolali akan menyaksikan pemandangan keindahan Gunung Merapi, Sabtu (29/7/2017). 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang pendaki asal Ukraina tersesat di Gunung Merbabu, Boyolali, Sabtu (4/12/2021). Pencarian pun dilakukan setelah tim SAR setempat mendapat laporan.

Artikel terkait pendaki tersesat di Gunung Merbabu mendapat perhatian banyak pembaca Tribunbanyumas.com, Minggu (5/12/2021).

Artikel lain yang mendapat banyak perhatian pembaca di antaranya korban tewas dalam letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, dan DPU Banyumas bakal mengerjakan pembangunan 26 ruas jalan dan jembatan di 2022.

Ada juga pertandingan persahabatan sepak bola di Purbalingga yang berakhir dua pemain dipenjara. Serta, informasi tak adanya alat deteksi dini letusan Gunung Semeru.

Berikut lima berita populer Tribunbanyumas.com, Minggu:

1. Tersesat, Pendaki Gunung Merbabu Asal Ukraina Ditemukan Tanpa Logistik.

Nickolay (60), pendaki asal Ukraina, dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Merbabu, Sabtu (4/12/2021).

Pencarian pun dilakukan dan baru membuahkan hasil, Minggu (5/12/2021) dini hari.

Nickolay diduga terpisah dari dua rekannya saat turun gunung.

Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Senin 6 Desember 2021: Rp 969.000 Per Gram

Baca juga: Cuaca Purbalingga Hari Ini, Senin 6 Desember 2021: Malam Diperkirakan Hujan, Suhu 20 Derajat Celcius

Baca juga: Cuaca Purwokerto Hari Ini, Senin 6 Desember 2021: Hujan Diperkirakan Terjadi Sepanjang Hari

Ketiganya merupakan pendaki ilegal atau tidak terdaftar di pos pendakian.

Komandan SAR Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan, setelah menerima kabar satu orang pendaki hilang, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTMGMB).

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Erupsi Gunung Semeru Tewaskan 13 Warga Lumajang, Baru 2 Orang yang Teridentifikasi.

Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengakibatkan 13 orang meningal dunia. Dari jumlah tersebut, baru dua orang teridentifikasi.

"Info terbaru, yang meninggal 13 orang, dua sudah teridentifikasi," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhadi dalam program Breaking News Kompas TV, Minggu (5/12/2021) pagi.

Muhari menyebutkan korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi bernama Poniyim dan Pawon Riyono.

Keduanya merupakan warga Dusun Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Sementara, warga yang mengalami luka bakar, dirawat di tiga rumah sakit di Lumajang, yakni RSUD Dr. Haryoto, RS Bhayangkara, dan Rumah Sakit Pasirian.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Dinas Pekerjaan Umum Banyumas Siap Kerjakan 26 Jalan dan Jembatan Senilai Rp 107 Miliar di 2022.

Jajaran Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas memperingati Hari Bakti ke-76 dengan mengusung tema "Tahun Bakti PUPR Membangun Negeri" yang digelar di aula Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Jumat (3/12/2021).

Momentum Hari Bakti ke-76 Bakti PUPR merupakan pengingat bagi jajaran Dinas Pekerjaan Umum agar terus bekerja sama dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Banyumas.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DPU Kabupaten Banyumas Irawadi mengatakan, tahun 2021, DPU Banyumas menerima anggaran Rp 312 miliar yang terbagi dalam 16 program dan 17 kegiatan.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

4. Terlibat Perkelahian saat Pertandingan Persahabatan, 2 Warga Purbalingga Dipolisikan. Kini Masuk Bui.

Pertandingan sepak bola di Kecamatan Mrebet, Purbalingga, 14 Agustus 2021 lalu berujung pidana.

Dua pemain dari klub IM 90 Bobotsari kini harus mendekam di penajara untuk menghadapi proses hukum atas tuduhan pengeroyokan.

Dalam laga persahabatan itu, IM 90 Bobotsari bertanding melawan klub Arwana Banjarkerta.

Dua pemain yang ditahan adalah TG dan IW. Keduanya di bui sejak 28 Oktober 2021 lalu.

Baca juga: Pemkab Banyumas Stok 20 Ribu Reagen, Siap Gelar Rapid Antigen pada Wisatawan saat Libur Nataru

Baca juga: Mahasiswa, Kamu Harus Sudah Divaksin Lengkap Kalau Ingin Ikut PTM Kampus di Kota Semarang!

Baca juga: Bantu Seniman Ebeg, Pemkab Banyumas Gelontor Stimulan Rp 5 Juta Per Kelompok

Namun, Kuasa Hukum TG, Aan Rohaeni, mengatakan, penahanan kliennya dianggap gegabah lantaran tanpa mempertimbangkan mekanisme penyelesaian sengketa yang diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

"Kami menghormati kewenangan penyidik melanjutkan perkara ini. Kami sayangkan, justru penyidik menggunakan kewenangan menahan tersangka tanpa mempertimbangkan UU tersebut."

"Tersangka ini tidak mungkin melarikan diri dan menghilangkan barang bukti," ujar Aan, Jumat (3/5/2021).

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

5. BPBD Lumajang Akui Tak Ada Alat Deteksi Dini Letusan Semeru, Warga Malah Tonton Erupsi dari Sungai.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengakui tak ada alat deteksi dini (early warning system) di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, desa paling terdampak erupsi Gunung Semeru.

Bahkan, banyak warga yang malah menonton dan mengambil video di aliran sungai untuk menyaksikan erupsi gunung.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang kedaruratan dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Joko Sambang, dikutip dari Suryamalang.com, Minggu (5/12/2021).

"Alarm (EWS) gak ada, hanya sismometer di daerah Dusun Kamar A. Itu untuk memantau pergerakan air dari atas agar bisa disampaikan ke penambang di bawah," kata Joko.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved