Berita Semarang
Protes Tak Dapat Lapak di Pasar Johar, Pedagang Kirim Karangan Bunga ke Disdag Kota Semarang
Sejumlah karangan bunga dari pedagang Pasar Johar terpampang di depan kantor Dinas Perdagangan Kota Semarang, Jumat (3/12/2021) pagi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sejumlah karangan bunga dari pedagang Pasar Johar terpampang di depan kantor Dinas Perdagangan Kota Semarang, Jumat (3/12/2021) pagi.
Karangan bunga yang dilengkapi tanda pagar (tagar) #SavePedagangJohar merupakan bentuk protes dari pedagang terkait penataan Pasar Johar.
Pada hari yang sama, perwakilan pedagang juga mendatangi kantor Dinas Perdagangan untuk beraudiensi.
Didik Agus Triyanto, ketua LBH Buser Indonesia selaku pendamping pedagang, mengatakan, dalam pertemuan itu, pihaknya menyampaikan berkas berisi data pedagang yang merasa terlempar dari Pasar Johar.
Dia meminta persoalan ini bisa disesaikan akhir 2021 sehingga pedagang sudah bisa menempati lapak pada awal 2022.
"Permasalahannya, masih banyak yang belum mendapatkan lapak dan keluar dari tempat dasaran semula, baik utara, tengah, dan selatan. Intinya, para pedagang ingin kembali lagi ke tempat asal," paparnya.
Baca juga: Gua Kreo Semarang Dipastikan Buka Selama Libur Nataru, Pengunjung Wajib Pindai PeduliLindungi
Baca juga: Duh, Realisasi Pajak Hiburan di Kota Semarang Baru 11 Persen, Padahal Targetnya Rp 60 Miliar
Baca juga: Hadapi Natal dan Tahun Baru, Dishub Kota Semarang Dirikan Lima Posko Terpadu, Berikut Data Rincinya
Baca juga: Staf DPRD Kota Semarang Ramai-ramai ke Pasar Johar, Ini Tujuannya
Menurut Didik, ada lebih dari 400 pedagang yang merasa terlempar dari Johar sisi utara, tengah, ataupun selatan.
Hal itu lantaran penataan dilakukan menggunakan sistem udian E-Pandawa.
Seorang pedagang, Yanto mengatakan, sebelumnya, ia memiliki lapak di Johar tengah. Namun, hasil undian, dia mendapatkan lapak di Kanjengan.
"Saya dulu di tengah. Aslinya punya enam, dapat dua di lempar ke Kanjengan. Mohon yang lama dikembalikan," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fravarta Sadman menyadari, ada pihak yang puas dan tidak puas dalam sebuah penataan pasar.
Dia memastikan, Dinas Perdagangan tidak memiliki kepentingan apapun dalam penataan ini.
Pihaknya hanya mengembalikan pedagang Johar dalam satu kawasan.
Pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Johar Cagar Budaya yang baru beraudiensi dengan Dinas Perdagangan sebenarnya telah mendapatkan undian.
"Tapi, masih belum sreg karena tidak kembali ke lokasi yang lama. Namanya undian kan semacam itu. Mereka masih berharap bisa masuk di situ. Tentu saja, kami cari solusi bersama," sambung Fravarta.
Baca juga: 1 Januari Warga Kebumen Diminta Stay at Home, Pasar dan Tempat Wisata Tutup
Baca juga: Di Hari Difabel Internasional, Jirno Berharap Ada Pendampingan Pemasaran UMKM bagi Difabel
Baca juga: Pelukis Purbalingga Chune Ebeg Mayong Gelar Pameran Tunggal, Angkat Tema Batu Bertuah Nogo Sui
Baca juga: Ular Kobra Teror Warga Pesawahan Banyumas, Tagana Lakukan Perburuan