Berita Banjarnegara
Hasil Kerajinan Makrame Warga Banjarnegara Ini Mulai Diminati Pasar, Sayang Terkendala Modal
Warga Kelurahan Semarang, Banjarnegara, ini mendalami seni makrame. Seni menyimpulkan tali menjadi kerajinan dekoratif ini mulai diminati pasar.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
Ia juga memanfaatkan marketplace untuk memasarkan produknya.
Harga makrame cantik buatan tangannya pun cukup terjangkau, mulai Rp 55 ribu hingga Rp 300 ribu, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan.
Baca juga: Manfaatkan! PT KAI Daop 5 Purwokerto Sediakan 785 Tiket Gratis Kereta bagi Guru, Nakes, dan Veteran
Baca juga: Tiga Rumah Warga Bokol Purbalingga Rusak Tertimpa Pohon, Berawal Hujan Deras Disertai Angin
Baca juga: Sepekan Lagi, Tanggul Darurat Sungai Bodri Kendal Sudah Rampung
Baca juga: Alhamdulillah, Koin Berhasil Dikeluarkan, Sempat Nyangkut di Tenggorokan Bocah Asal Brebes Ini
Pelanggan juga bisa memesan pola atau motif yang diinginkan.
Produk kerajinan tangan Ayun sudah tersebar ke berbagai daerah hingga luar Jawa.
Bahkan, ia pernah melayani pesanan dari benua Amerika.
"Pernah dapat pesanan dari Amerika, " katanya
Ayun mengaku masih terkendala modal untuk mengembangkan usahanya. Ia pernah mengajukan bantuan UMKM terimbas pandemi namun tak lolos.
Jika ada modal cukup, ia berencana membeli lemari atau etalase untuk memajang kerajinan tangannya.
Ayun terlatih mandiri sejak belia. Ia yatim sejak usia 4 tahun. Ayahnya meninggal karena sakit.
Tinggallah ia berdua dengan sang ibu.
Ibu Ayun yang seorang penjahit harus berjuang menghidupi dan menyekolahkan Ayun seorang diri.
Beruntung, Ayun selalu mendapat beasiswa hingga ia tamat dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kecamatan Bawang.
Kini, Ayun tumbuh menjadi gadis mandiri. Gantian ia merawat sang ibu yang kini semakin menua dan butuh perhatian darinya. (*)