Berita Semarang Hari Ini
Dari Relawan Pemulasan Jenazah Kini Mengajar Anak Celebral Palsy, Begini Kisah Lucky di Semarang
Bagi Lucky, kenyamanan anak CP saat diajar adalah faktor terpenting. Ketika anak sudah tak nyaman maka proses belajar mengajar tak bisa dilakukan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Meski anak CP memiliki keterbatasan tapi mereka tetap mempunyai kelebihan.
Di antaranya, seorang anak CP di Semar Cakep mampu bernyanyi dengan percaya diri di muka umum.
"Mereka punya kelebihan, tugas kami harus menggali potensi tersebut," tekadnya.
Akan tetapi ia lebih takjub dan salut terhadap ke orangtua, sebab mereka lah yang berjuang habis-habisan agar anak mereka bisa memperoleh pendidikan.
Hasilnya tak sia-sia, para anak CP di Semar Cakep menunjukan perkembangan lebih baik.
"Itulah pelecut semangat kami untuk mengajar anak-anak lebih mandiri," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (29/10/2021).
Di sisi lain, dengan tugas berat tersebut ternyata gaji para tenaga pendidik di Semar Cakep tak memadai.
Namun bagi Lucky, hal itu tak jadi masalah.
Baginya semua tak dihitung soal uang.
Tetapi pemerintah diharap jangan abai persoalan pendidik anak disabilitas dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik.
"Sekiranya apa yang bisa saya berikan harapannya sesuai dengan yang saya dapatkan," tuturnya.
Selain itu, pihaknya ingin tenaga pendidik harus ditambah agar proses belajar mengajar berlangsung ideal," ucapnya.
Ia berharap, dapat meningkatkan kapasitasnya sebagai tenaga pendidik para anak disabilitas.
"Saya ingin mendapat beasiswa agar lebih spesifikasi sebagai tenaga pendidik sekaligus untuk meningkatkan kompetensi tenaga pengajar," tandasnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
