Berita Banjarnegara Hari Ini

Modal Awal Iuran Rp 125 Ribu, Kelompok Ikan di Banjarnegara Ini Sudah Miliki Aset Rp 1 Miliar

Mulanya, kelompok beranggotakan 18 orang itu tak memiliki apa-apa, kecuali tekad yang kuat untuk kemajuan bersama. Kini hasilnya seperti ini.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Ada pemandangan menarik ketika memasuki Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara

Nyaris tak ada lahan menganggur, kecuali telah disulap menjadi kolam budidaya ikan. 

Lahan pertanian warga pun sudah banyak beralih fungsi jadi hamparan kolam.

Di salah satu lahan di sudut desa, menghampar 10 kolam milik Kelompok Mina Bhakti. 

Baca juga: Ini Saran Plh Bupati Banjarnegara Bagi PNS Purna Tugas, Biar Tidak Terjangkit Post Power Syndrome

Baca juga: Harga Minyak Goreng Bikin Pedagang Banjarnegara Menjerit, Satu Karton Capai Rp 190 Ribu

Baca juga: Banjarnegara Jadi Sasaran Bantuan Alsintan Kementan, Penyumbang Kentang Terbesar Kedua di Indonesia

Baca juga: Tahun Depan, Jalan dari Terminal Aswatama Menuju Kawah Sikidang Dieng Banjarnegara Bakal Dipermulus

Air kolam yang mulanya tenang berubah gaduh seusai Siswo, pengurus Kelompok Mina Bhakti menebar pakan.  

Ratusan ikan koi yang sembunyi di dasar air naik ke permukaan berebut pakan.

Kolam-kolam milik kelompok itu bukti dari hasil sebuah proses yang panjang. 

Kini, giliran mereka menuai hasil dari jerih payah selama ini. 

Mulanya, kelompok beranggotakan 18 orang itu tak memiliki apa-apa, kecuali tekad yang kuat untuk kemajuan bersama. 

"Sekarang kami punya 10 kolam dan bangunan untuk pertemuan (sekretariat)," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (14/10/2021). 

Mereka menyadari, untuk maju perlu bersatu.

Di situ, mereka bisa memecahkan permasalahan bersama.

Juga bertukar pengetahuan untuk kemajuan usaha. 

Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. 

Mereka sepertinya menjiwai betul peribahasa itu.  

Selain masing-masing anggota memiliki usaha pribadi, mereka juga memikirkan usaha komunal. 

Setiap anggota rela menyertakan modal.

Masing-masing iuran Rp 125 ribu untuk modal awal. 

"Modal awal Rp 125 ribu, tapi sudah dikembalikan Rp 150 ribu," katanya.

Usaha mereka nyatanya berjalan. 

Untuk lebih memajukan usaha, kelompok berpikir untuk memiliki aset. 

Kebetulan ada tanah warga yang dijual.

Tapi untuk membelinya butuh banyak modal.  

Dengan perhitungan matang, mereka memberanikan untuk meminjam pihak perbankan. 

Kelompok harus bekerja lebih keras untuk melunasi pinjaman bank.

Mereka rela tak menerima bagi hasil usaha selama bertahun-tahun.   

Hasil usaha bersama itu diutamakan untuk mengangsur pinjamam bank dan koperasi.  

Hingga akhirnya utang itu terlunasi.

Kelompok pun terus menambah aset. 

Sampai kini, mereka berhasil memiliki 10 kolam ikan yang sudah menjadi hak milik kelompok.

Masing-masing anggota punya hak sama untuk memiliki. 

Siapa sangka, nilai aset mereka kini sudah mencapai sekira Rp 1 miliar. 

"Dari modal awal Rp 125 ribu, kini aset ada 257 ubin."

"Tiap ubin kalau dinilai Rp 4 juta, total sekira Rp 1 miliar," katanya.

Kepemilikan aset bersama itu jadi penyemangat bagi anggota.

Tiap anggota berhak menerima sisa hasil usaha tiap tahunnya. 

Mereka pun terdorong untuk aktif mengikuti setiap pertemuan.

Ada konsekuensi,  jika absen di pertemuan, bagi laba untuk mereka bisa berkurang. 

Tiap tahun, kelompok menarget laba bersih dari usaha perikanan sebesar Rp 30 juta.

Dalam perjalanannya, ia mengklaim keuntungan pihaknya rata-rata lebih dari itu. 

Selain dibagi ke anggota, hasil usaha kelompok juga diperuntukkan untuk kegiatan sosial semisal menyantuni anak yatim. 

"Pertemuan kelompok jadi semangat karena punya aset," katanya. (*)

Baca juga: Sejoli Ini Rampas Handphone, Korban Pemilik Warung di Jalan Teri Kota Tegal, Begini Kronologisnya

Baca juga: Diduga Sopir Mengantuk, Honda City Tabrak Warung Tambal Ban di Tegal. Berakhir Nyungsep di Parit

Baca juga: Pesan Liluk Buat Pemain PSIS Semarang: Jangan Remehkan Persik Kediri, Main Tenang, dan Enjoy

Baca juga: Imran Cuti saat Ian Gillan Datang, Performa PSIS Dikhawatirkan Tak Maksimal saat Lawan Persik Kediri

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved