Berita Jawa Tengah

Bantuan Rp 1,2 Juta Mulai Disalurkan di Kendal, Sasar 44 Ribu Pelaku Usaha Bidang Perdagangan

Pemkab Kendal akan bekerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan memberikan pinjaman modal tanpa bunga bagi pelaku UMKM.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MASUM
Pedagang kaki lima dan pedagang warungan di Kendal berbondong-bondong mengambil bantuan tunai Rp 1,2 juta di Mapolres Kendal, Kamis (14/10/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Program bantuan tunai kembali disalurkan pemerintah melalui TNI, Polri, dan perbankan kepada sejumlah penerima manfaat yang terdampak pandemi Covid-19 dan PPKM.

Kali ini menyasar para pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang warung yang mengalami kontraksi akibat pembatasan kegiatan.

Di Kabupaten Kendal, bantuan uang tunai menyasar 44 ribu pelaku usaha di bidang perdagangan.

Baca juga: Pasca Lawan Persika Karanganyar, Yasin Soroti Mental Pemain Persik Kendal: Harus Ditingkatkan Lagi

Baca juga: Diusulkan Tambah 291 Sekolah, Disdikbud Kendal: PTM Terbatas Lancar Tanpa Muncul Klaster Baru

Baca juga: Bendung Sungai Blorong Selesai Desember 2021, Bupati Kendal: Air Bakunya Bakal Dikelola BUMD

Baca juga: Sepeda Lokal Asal Kendal Diekspor ke Lima Negara, Nilainya Capai 2,8 Juta USD

Bantuan mulai disalurkan oleh jajaran TNI, Polri, dan Pemerintah Pusat melalui perbankan secara bertahap dengan nominal Rp 1,2 juta per orang.

Rinciannya, Kodim 0715 Kendal menyalurkan bantuan kepada 5.500 orang, Polres Kendal kepada 3.500 penerima, dan 35 ribu orang mendapatkan bantuan yang sama dari Pemerintah Pusat melalui BRI. 

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, bantuan tunai ini dimaksudkan untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional bagi pedagang kaki lima dan pedagang warung yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). 

Dengan bantuan ini, Dico berharap, pelaku usaha akan lebih semangat lagi dalam menjalankan usahanya agar segera bangkit dari keterpurukan.

"Kami harap, pertama (bantuan) bisa bermanfaat, digunakan sebaik mungkin untuk pemulihan ekonomi."

"Artinya, selama ini penjualan pedagang berkurang terdampak pandemi, (bantuan ini, red) bisa membangkitkan lagi semangatnya sehingga pedagang bisa keluar dari zona sulit untuk bangkit," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (14/10/2021).

Bupati Dico menambahkan, Pemkab Kendal juga telah melakukan beberapa program bantuan untuk pemulihan ekonomi masyarakat.

Rencananya, Pemkab Kendal akan bekerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan memberikan pinjaman modal tanpa bunga bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dengan maksud, pelaku usaha di Kabupaten Kendal bisa memanfaatkan pinjaman modal tanpa harus memikirkan bunganya. 

Kapolres Kendal, AKBP Yuniar Ariefianto menerangkan, penyaluran bantuan oleh Polres Kendal dilakukan bertahap dengan sasaran 3.500 orang. 

Setiap harinya ditarget bisa menyalurkan 500 - 1.000 orang.

"3.500 orang ini target Polres di Kendal."

"Sudah terpenuhi, tinggal menyalurkan."

"Yang sudah menerima bantuan, otomatis tidak akan terdaftar mendapatkan bantuan ini," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (14/10/2021). 

Dandim 0715 Kendal, Letkol Inf Iman Widhiarto menambahkan, pendataan penerima bantuan dilakukan dengan kehati-hatian agar benar-benar tepat sasaran. 

Dia berharap, dana yang disalurkan bisa membantu pemulihan ekonomi bagi  pedagang kaki lima dan pedagang warung.

Sehingga pelaku usaha mendapatkan suntikan modal untuk membangun kembali usahanya masing-masing.

"Berapapun besarannya yang diterima harus disyukuri supaya bisa membawa keberkahan."

"Data penerima sudah berulang kali dilakukan validasi, sehingga diharapkan tepat sasaran," tutur Dandim kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (14/10/2021).

Penerima bantuan, Siti Muzaroah mengaku senang atas bantuan Rp 1,2 juta yang diterimanya.

Pendapatan perempuan yang kini menjalani usaha di bidang makanan anak-anak dan sembako, mengalami penurunan drastis selama PPKM berlangsung.

Kata dia, omzet usahanya bisa tembus Rp 300.000 per hari sebelum pandemi melanda.

Namun demikian, pendapatannya anjlok di angka Rp 80.000 - Rp 100.000 per hari. 

Ia berharap, bantuan yang diterima bisa membantu tambahan modal untuk mengembangkan usahanya agar bisa bangkit dan berkembang.

"Selama ini belum dapat bantuan apa-apa."

"Semenjak PPKM berlaku, sepi pembeli."

"Yah, saya harap setelah ini keadaan normal kembali, usaha-usaha kami bisa berkembang," terang warga Jambearum Kendal. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Beginilah Ucap Syukur Sundari Terima Bantuan Pemkab Purbalingga, Anaknya Alami Hidrocefalus

Baca juga: Desa Tegalpingen dan Tumanggal Terhubung Jalan Baru, TMMD Tahap III 2021 Purbalingga Resmi Ditutup

Baca juga: Modal Awal Iuran Rp 125 Ribu, Kelompok Ikan di Banjarnegara Ini Sudah Miliki Aset Rp 1 Miliar

Baca juga: Banjarnegara Jadi Sasaran Bantuan Alsintan Kementan, Penyumbang Kentang Terbesar Kedua di Indonesia

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved