Berita Banjarnegara Hari Ini
Suasana Haru di SMAN 1 Sigaluh, Tujuh Guru Sujud Syukur, Dinyatakan Lolos Seleksi PPPK Banjarnegara
Seorang guru honorer SMA Negeri 1 Sigaluh, Yani Damayanti yang sudah mengajar 16 tahun sangat bersyukur akhirnya lolos dalam seleksi PPPK.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Diturunkannya nilai ambang batas seleksi guru PPPK melalui Kemenpan RB Nomor 1.169 Tahun 2021 tentang Pengolahan Hasil Seleksi Kompetensi 1 dan Penyesuaian Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi Pengadaan PPPK Guru, jadi angin segar bagi guru honorer.
Kebijakan itu membuat banyak guru honorer yang awalnya tidak lolos, menjadi lolos seleksi karena nilai ambang batas dikurangi.
Ini terlihat dari hasil seleksi PPPK guru yang dilaksanakan serentak pada Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Naik Lagi Ke Level 3 PPKM, Seluruh Objek Wisata di Banjarnegara Ditutup sampai 18 Oktober 2021
Baca juga: Dukung PTM, 900 Pelajar SMA Negeri 1 Purwareja Klampok Banjarnegara Terima Vaksin Covid
Baca juga: Pemugaran Candi Setyaki Dieng Banjarnegara Hampir Rampung, Siap Dibuka untuk Wisatawan
Baca juga: Penjambret di Banjarnegara Lari Tinggalkan Motor setelah Mendengar Teriakan Ayah Korban
Banyak guru honorer yang tadinya kecewa karena tidak lolos passing grade saat ujian, menjadi lega setelah ternyata diumumkan lolos.
Seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Sigaluh, tujuh guru honorer di sekolah itu lolos seleksi PPPK.
Tangis haru pecah di ruang guru.
Mereka sujud syukur untuk melampiaskan rasa syukurnya.
Seorang guru honorer SMA Negeri 1 Sigaluh, Yani Damayanti yang sudah mengajar 16 tahun sangat bersyukur akhirnya lolos dalam seleksi PPPK.
Dengan menjadi PPPK, penantian panjang akan perbaikan kesejahteraan bakal terpenuhi.
"Pemerintah mengapresiasi apa yang kami lakukan selama ini mengabdi."
"Yakni dengan kebijakan perubahan passing grade" jelas Yani kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (8/10/2021).
Awalnya,Yani sempat khawatir karena tidak memenuhi passing grade.
Ia hampir pupus harapan.
Jika tak lolos seleksi ini, ia pasti nelangsa mengingat sudah belasan tahun mengabdi di dunia pendidikan.
"Tentu saya deg-degan, namun kami berharap ada afirmasi yang lebih."