Berita Tegal
Hore! Tes PCR Sistem Layanan Tanpa Turun Bakal Dibuka di RSUD Kardinah Kota Tegal. Segini Harganya
Tak lama lagi, warga bisa melakukan tes PCR lewat layanan drive thru atau layanan tanpa turun (lantatur) di RSUD Kardinah Kota Tegal.
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Tak lama lagi, warga bisa melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) lewat layanan drive thru atau layanan tanpa turun (lantatur) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah, Kota Tegal.
Pengoperasian layanan ini tinggal menunggu hasil visitasi Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI.
Layanan baru ini akan dibuka setelah RSUD Kardinah memiliki laboratorium PCR dalam bentuk kontainer.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Kardinah dr Agus Dwi S mengatakan, pihaknya masih menunggu izin operasional tes PCR lantatur ini.
"Kami sudah siap operasional, tinggal menunggu hasil visitasi nanti bagaimana. Kalau kami, inginnya segera," kata Agus Dwi saat mendampingi tim visitasi di komplek RSUD Kardinah, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Alhamdulillah Sudah Dibuka Lagi, Jam Kunjung Pasien RSUD Kardinah Kota Tegal, Ini Jadwalnya
Baca juga: Alhamdulillah Sudah Lega, Nakes RSUD Kardinah Tegal Sudah Disuntik Vaksin Moderna
Baca juga: Evaluasi Pembukaan Bioskop di Kota Tegal: Masih Banyak Warga Enggan Unduh Aplikasi PeduliLindungi
Baca juga: Kasus Narkoba Meningkat di Kota Tegal, Fakta Menyebut Ada 36 Kasus Periode Januari-September 2021
Agus mengatakan, pemeriksaan di laboratorium PCR juga melayani sistem lantatur untuk memudahkan masyarakat.
"Dengan layanan drive thru, masyarakat bisa ke sini tanpa harus turun dari kendaraan. Nanti, hasil pemeriksaan bisa dikirimkan lewat email atau WA," kata Agus.
Agus mengatakan, selain melayani pemeriksaan untuk umum, laboratorium PCR tersebut juga digunakan pemerintah untuk menangani kasus Covid-19.
"Bagi masyarakat yang sakit di rumah sakit, tentu pemerintah menjamin dan membiayai. Namun, bagi yang sehat, misalnya untuk keperluan perjalanan, dan lainnya, maka bayar," kata Agus.
Pemeriksaan umum PCR dipatok seharga Rp 450.000.
"Biayanya di bawah ketentuan dari pemerintah. Nanti di kami, sekitar Rp 450.000 untuk PCR, dan Rp 95.000 untuk antigen," kata Agus.
Dijelaskan Agus, laboratorium dari anggaran APBD sebesar Rp 5 miliar tersebut telah memiliki peralatan yang cukup lengkap, semisal alat PCR manual-automatis.
Sedangkan kapasitas dari laboratorium untuk 1 shif dapat memeriksa hingga sebanyak 96 sampel swab.
"Sekali main bisa sampai 96 sampel. Kalau dalam sehari, ya bisa sampai 2.000 kalau ada sampelnya," kata Agus.
Dijelaskan Agus, laboratorium PCR tersebut tak hanya bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari virus corona tapi juga untuk penyakit lain.