Berita Kebumen Hari Ini

Kisah Mbah Sudarsono Tinggal di Gubuk 2x3 Meter, Rencana Bakal Dipindah di Panti Dinsos Kebumen

Sudah lebih dari lima tahun ini, Sudarsono tinggal di gubuk reot berukuran sekira 3x2 meter di RT 02 RW 02, Desa Karangrejo, Petanahan, Kebumen.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
PEMKAB KEBUMEN
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menemui pria sebatang kara di Desa Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Kamis (16/9/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Sulit membayangkan bagaimana seorang bisa tinggal di gubuk seukuran sekira 3x2 meter. 

Tapi ini benar-benar terjadi di Kabupaten Kebumen.

Namanya Sudarsono, biasa dipanggil Mbah Susah. 

Baca juga: Gadaikan Mobil Rental Tetangga, Warga Pekuncen Kebumen Ditangkap Polisi

Baca juga: Dapati Warga Lansia Hidup Sendiri di Gubuk Reyot, Bupati Kebumen Langsung Evakuasi ke Panti Jompo

Baca juga: Korban Tenggelam di Muara Pantai Logending Kebumen Sudah Ditemukan, Kini Berada di RSUD Cilacap

Baca juga: Nenek 61 Tahun Asal Kebumen Ini Kena Tipu, Semua Perhiasan Digondol Komplotan Kiai Sakti

Sudah lebih dari lima tahun ini, Sudarsono tinggal di gubuk reot berukuran sekira 3x2 meter di RT 02 RW 02, Desa Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen.

Dinding rumahnya hanya dari anyaman bambu.

Setiap hujan dan angin kencang, ancaman selalu menunggu. 

Tanah yang ia tinggali pun milik orang.

Ia hanya menumpang.

Sudarsono tinggal sebatang kara.

Ia hanya berteman sepi.

Tak ada keluarga yang menemani.

Ia harus menanggung nestapa sendiri. 

Deritanya bertambah karena kesehatannya terganggu.

Fisiknya lemah, matanya sakit, serta penglihatannya hilang. 

Dengan kondisi seperti itu, Sudarsono sulit mencukupi kebutuhan.

Untuk bertahan hidup atau sekadar makan, ia hanya mengandalkan bantuan dari tetangga sekitar. 

"Memang kondisinya memprihatinkan."

"Masih ada warga yang hidup sebatang kara seperti halnya Mbah Sudarsono," kata Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (16/9/2021). 

Kisahnya yang memprihatinkan memantik Bupati Kebumen Arif Sugiyanto untuk datang. 

Sudarsono tak bisa menjamu tamunya yang agung. 

Tidak ada kamar tamu, kecuali ruang sempit yang hanya cukup untuknya sendiri. 

Bupati memaklumi.

Ia terima jongkok di luar rumah, sembari menyapa Sudarsono di tengah pintu. 

Arif meminta Dinsos Kabupaten Kebumen agar Sudarsono dievakuasi atau ditempatkan di panti jompo.

Di situ, hidupnya akan terurus. 

Arif pun memerhatikan kesehatan Sudarsono yang memburuk.

Ia meminta agar mata orangtua itu dioperasi. 

Pihaknya sebenarnya sempat berencana membuatkan rumah layak huni untuk Sudarsono.

Masalahnya, tanah yang ia tinggali ternyata bukan miliknya. 

Ia juga sebatang kara sehingga lebih baik diasuh oleh pemerintah melalui Dinsos di panti. 

"Jadi kami putuskan untuk dibawa, diasuh di panti."

"Ini adalah tanggung jawab pemerintah untuk memberikan perhatian kepada warganya yang hidup dalam kesusahan," jelasnya. (*)

Baca juga: Banyumas Berduka, Mantan Rektor Unsoed Purwokerto Prof Dr Rubijanto Misman Tutup Usia

Baca juga: Rem Blong, Truk Bermuatan Keramik Terguuling di Perempatan Sirongge Purbalingga. Timpa Suzuki Estilo

Baca juga: Vaksinasi Massal Diklaim Turunkan Kasus Covid-19 Banjarnegara, Ini Kata dr Masrurotut Daroen

Baca juga: Pura-pura Tawarkan Jasa Bikin Akun Trading Forex, Pria di Wonosobo Bawa Kabur Uang Rp 23,5 Juta

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved