Berita Jawa Tengah

Warga Pulau Parang Curhat ke Ganjar: PLTS Bantuan Denmark Sudah Lama Tidak Berfungsi

Saat ini, sumber listrik di Pulau itu dipasok dari pembangkit listrik tenaga diesel dan pembangkit listrik tenaga surya bantuan dari Denmark.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kunjungan kerja ke Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara pada Jumat (10/9/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Saat kunjungan kerja ke Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara pada Jumat (10/9/2021), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut mengecek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang merupakan bantuan dari Kementerian ESDM.

Saat memasuki area PLTS, Ganjar menemukan ratusan baterai di tempat itu mati.

Akibat matinya baterai itu, pasokan listrik di tempat itu menjadi terganggu.

Saat ini, sumber listrik di Pulau itu dipasok dari pembangkit listrik tenaga diesel dan pembangkit listrik tenaga surya bantuan dari Denmark.

Baca juga: Ganjar Disebut Gubernur Jateng Pertama yang Kunjungi Pulau Parang Karimunjawa

Baca juga: Meriahnya Puncak Peringatan Haornas 2021 di Jateng, Gubernur Ganjar Disambut Tarian Asal Papua

Baca juga: Terulang Lagi, Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Industri Ciu, Ganjar: Keterlaluan!

Baca juga: Ganjar Meluncurkan Lapak Ganjar Musik Karena Terinsipirasi dari Situasi Pandemi

"Ini sudah lama tidak berfungsi Pak."

"Baterainya mati semua."

"Kami kalau beli tidak sanggup karena biayanya mahal sekali," kata Petinggi Pulau Parang, Muh Zaenal Arifin.

Zaenal mengatakan, listrik di desanya itu memang sudah menyala 24 jam.

Namun karena salah satu sumber energi tidak berfungsi sejak 2004 lalu karena baterai mati, pasokan listrik agak terganggu.

"Kami berharap Pak Ganjar bisa membantu."

"Kami titip supaya listrik di Pulau Parang, Nyamuk, dan Genting bisa seperti Karimunjawa."

"Yang mengelola PLN," ucapnya.

Sebab jika dikelola mandiri warga, biaya operasional dan perawatan dirasa sangat memberatkan.

Meskipun ada subsidi, namun masyarakat tidak bisa kalau harus membeli baterai.

"Kami sudah mengajukan bantuan ke Pemda (pemerintah daerah), sudah lima tahun belum ada penanganan," ucapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved