Berita Semarang Hari Ini

Jelang Musim Penghujan, Tujuh EWS Mulai Disiagakan, Berikut Titik Sebarannya di Semarang

Tujuh EWS bakal terpasang di Sungai Plumbon ada dua titik, Sungai Beringin tiga titik, Sungai Pengkol satu titik, dan satu lagi di Sungai Babon.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
BPBD KOTA SEMARANG
Petugas BPBD Kota Semarang memantau debit air melalui EWS yang terkoneksi dengan monitor, Jumat (10/9/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - 7 early warning system (EWS) di Kota Semarang mulai disiagakan memasuki musim penghujan.

EWS tersebut untuk memantau daerah aliran sungai (DAS) yang ada di Kota Semarang.

Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mengatakan, EWS dilengkapi kamera CCTV.

Fungsinya, untuk memantau debet air secara realtime.

Sehingga, masyarakat dapat mengambil langkah antispasi sebelum terjadi banjir.

Baca juga: Gerbang Dibongkar Biar Lebih Terbuka, Usulan Ganjar Saat Renovasi Masjid Baiturrahman Semarang

Baca juga: Antisipasi Kasus Covid di Sekolah, Dinkes Kota Semarang Lakukan Swab Acak ke Pelajar dan Guru

Baca juga: Pemkot Semarang Tidak Fasilitasi Vaksinasi Peserta CPNS, Hendi: Masa Rp 80 Ribu Nunggu Subsidi

Baca juga: Alami Rem Blong, Truk Tangki Air Tabrak Motor dan Mobil di Sigarbencah Semarang. 4 Orang Tewas

Dia merinci tujuh EWS tersebut terpasang di Sungai Plumbon ada dua titik, Sungai Beringin tiga titik, Sungai Pengkol satu titik, dan satu lagi di Sungai Babon.

Rencananya, pihaknya juga akan memasang EWS di Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur.

Tak hanya di DAS, EWS juga akan dipasang di daerah rawan longsor.

"Khusus longsor, kami akan pasang satu EWS  bantuan dari BNPB di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati."

"Saat ini, EWS itu memang belum dipasang karena masih dalam perbaikan," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (10/9/2021).

Disamping menyiagakan EWS, lanjut Winarsono, BPBD akan berkoordinasi dengan organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait untuk meningkatkan kewaspadaan bencana.

Semisal pengoptimalan pompa.

BPBD juga terus berkomunikasi dan monitor kondisi masing-masing wilayah.

Kemudian, persiapan peralatan juga dilakukan.

Dia tidak ingin terjadi kekurangan peralatan yang mengakibatkan penanganan bencana menjadi tidak maksimal.

Pengadaan perahu karet memang tidak dilakukan tahun ini, namun BPBD belum lama ini mendapatkan bantuan perahu karet dari Pertamina.

Saat ini, BPBD sudah memiliki delapan perahu karet.

"Tahun ini, pengadaan peralatan berupa genset dan gergaji pemotong pohon."

"Kami punya tiga genset untuk antisipasi mati lampu saat banjir, sedangkan gergaji ada lima."

"Ini untuk menangani pohon tumbang karena biasanya kalau musim hujan banyak terjadi pohon tumbang," jelasnya.

Winarsono menambahkan, BPBD pun menyiapkan bantuan logistik berupa sembako.

Pihaknya menganggarkan sebesar Rp 200 juta untuk pengadaan bantuan sembako bagi warga terdampak bencana selama satu tahun.

Jika kurang, pihaknya akan kembali menganggarkan pada APBD Perubahan.

"Anggaran Rp 200 juta itu untuk satu tahun."

"Itu sudah berjalan digunakan untuk membantu tanah longsor, banjir, dan kebakaran."

"Perubahan akan kami tambahi untuk antisipasi bencana Februari-Maret 2022," terangnya. (*)

Baca juga: Satpol PP Kota Tegal: Berstatus Ilegal, Karaoke yang Pekerjakan Anak Bawah Umur Jadi Pemandu Lagu

Baca juga: Dedy Yon: Bulan Ini Simulasi Pembukaan Wisata PAI Kota Tegal, Syaratnya Pengunjung Sudah Vaksin

Baca juga: PTM Terbatas di Kabupaten Pekalongan Dimulai Besok, Disdikbud: Tak Wajib Pakai Seragam

Baca juga: Gerbang Tol Bojong Pekalongan Resmi Beroperasi, Mudahkan Akses ke Banjarnegara dan Sekitarnya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved