Berita Ekonomi Bisnis
Peternak Ayam Petelur Lagi Lesu, Harga Anjlok di Banjarnegara, Martono Beberkan Penyebabnya
Wajah Martono, peternak ayam petelur dari Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara tampak lesu saat melayani pelanggan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Usaha peternakan ayam akhir-akhir ini sedang lumpuh.
Gara-garanya, harga telur terus anjlok.
Jika kondisi ini berlarut, pengusaha peternakan terancam gulung tikar.
Wajah Martono, peternak ayam petelur dari Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara tampak lesu saat melayani pelanggan.
Baca juga: Saksi Menduga Pelaku Merupakan Suami Korban, Kelanjutan Kasus Penusukan di Banjarnegara
Baca juga: Kasus Ibu Muda Bersimbah Darah Karena Ditusuk, Polres Banjarnegara: Kami Masih Kejar Pelaku
Baca juga: Wanita dengan Luka Tusuk di Bakal Banjarnegara Diduga Dianiaya Suami, Sudah Sebulan Pisah Ranjang
Baca juga: Fasilitator Puskesmas Pagentan 2 Banjarnegara Minta Warga Tak Labeli Negatif Penderita Covid
Omset yang diperolehnya akhir-akhir ini merosot.
Harga telur secara nasional sedang turun.
Ia mau tak mau harus menyesuaikan kondisi pasar dengan menurunkan harga.
Harga telur di tingkat peternak terus merosot hingga di bawah Rp 20 ribu perkilogram.
Tren penurunan ini terjadi terutama mulai awal Bulan Maharram (Sura), atau setelah Hari Raya Iduladha.
Martono mengatakan, sudah menjadi siklus tahunan, menginjak bulan Sura, biasanya harga telur turun.
Masalahnya, penurunan harga telur kali ini lain dari biasa.
"Sura tahun lalu ya turun, tapi harga pakan ayam stabil."
"Sekarang harga telur turun, harga pakan naik," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (1/9/2021).
Ia mengatakan, anjloknya harga telur saat ini berbanding terbalik dengan harga pakan.
Harga pakan ayam, khususnya jagung di musim kemarau saat ini justru melonjak.