Berita Semarang
Angka Testing dan Tracing Masih Rendah, DPRD Kota Semarang Minta Pemkot Gandeng Kampus
Angka testing atau deteksi dini Covid-19 dan tracing atau penelusuran terhadap kontak erat pasien Covid-19 di Kota Semarang belum baik.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Angka testing atau deteksi dini Covid-19 dan tracing atau penelusuran terhadap kontak erat pasien Covid-19 di Kota Semarang belum baik.
Hal itu menjadi pemicu Kota Semarang belum dapat masuk pada PPKM level 1. Saat ini, Kota Semarang baru bisa turun dari PPKM level 3 ke level 2.
Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Mualim mengusulkan, Pemerintah Kota Semarang menggandeng perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran atau yang memiliki jurusan kesehatan untuk membantu melakukan penanganan pandemi Covid-19. Misalnya, melalui program magang bagi mahasiswa.
Mahasiswa yang sudah mendekati semester akhir bisa membantu pemerintah untuk melakukan tracing.
Tak hanya tracing, mahasiswa juga bisa diperbantukan untuk upaya penanganan lain, semisal vaksinasi.
Baca juga: Hari Kedua PTM di Kota Semarang, Ganjar: Masih Banyak Pelajar Naik Angkot Maupun Ojol
Baca juga: Mobil Toyota Rush Nangkring di Median Jalan di Ngaliyan Semarang Gara-gara Pengemudi Mengantuk
Baca juga: Imbas UU Agraria Terbaru, RTH Kota Semarang Baru Capai 15 Persen
Baca juga: Antibodi Hasil Vaksin Sinovac Turun setelah Enam Bulan, Begini Penjelasan Dinkes Kota Semarang
Menurutnya, upaya itu sangat bagus daripada pemkot harus mencari tenaga yang tidak kompeten di bidangnya.
Apalagi, sejumlah daerah sudah lebih dulu menerapkannya.
"Mahasiswa bisa membantu tracing atau vaksinasi dengan kompensasi pihak kampus memberi nilai maksimal sebagai penghargaan. Saya rasa, Semarang bisa melakukan itu," ujar Mualim, Rabu (1/9/2021).
Upaya lain, sambung Mualim, Pemkot juga bisa menganggarkan rekrutmen tenaga tracer sehingga penelusuran terhadap kontak erat bisa terkejar.
Jika perlu dianggarkan dalam anggaran perubahan, pihaknya pun mendukung.
"Kita harus punya kiat mencapai level 1. Kalau dari segi kasus, saya yakin, Semarang bisa kembali ke level 1," paparnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan, Kota Semarang belum dapat turun ke level 1 lantaran angka testing dan tracing belum begitu baik.
Temuan kasus baru di Kota Semaramg sudah berada di bawah standar nasional.
Kasus terkonfirmasi positif di Kota Semarang 8,7 persen per 100 ribu penduduk.
Adapun kasus terkonfirmasi untuk wilayah level 1 harus kurang dari 20 persen per 100 ribu penduduk. Artinya, secara angka, Kota Semarang sudah berada pada level 1.