Berita Jawa Tengah
Tips Mudah Hindari Informasi Hoaks, Ganjar Pranowo: Saring Dahulu Sebelum Sharing
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak para netizen mengutamakan saring sebelum sharing.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak para netizen mengutamakan saring sebelum sharing (berbagi) informasi dalam bermedia.
Ia menjelaskan hingga saat ini hoaks masih menjadi isu utama.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk Gerakan Literasi Digital 2021 Indonesia #MakinCakapDigital secara virtual, Sabtu (28/8/2021).
Beberapa tips diberikan Ganjar kepada masyarakat agar terhindar dari hoaks.
Baca juga: Gerakkan Mahasiswa Ikut Tangani Covid-19 di Jateng, Ganjar Pranowo Diapresiasi Pusat
Baca juga: Dua Kata Kunci Radio Daerah Bisa Terus Berkembang, Ganjar Pranowo: Inovasi dan Kreativitas
Baca juga: Ganjar Merinding Dengar Kisah Letda Always di Tegal, Anak Juru Parkir Ini Didoakan Jadi Jenderal
Baca juga: Keren Nih, Wisata Jateng Borong Penghargaan, Ganjar Disebut Kepala Daerah Luar Biasa
"Teliti informasi, perbanyak literasi, produksi konten positif dan jika menerima hoaks, cukup berhenti pada kita."
"Stop (berhenti) di situ jangan diterusin," kata Ganjar.
Hal ini penting dimengerti sebagai salah satu materi dalam literasi digital.
Sehingga, selain tidak menjadi penyebar hoaks kita juga bisa terhindar dari kesalahan fatal.
Apalagi ada UU ITE yang mengatur jalannya bermedia di Indonesia.
Hal itu juga mesti dimengerti agar tidak terjadi misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.
"Hari ini menjadi penting kita ngobrol agar semua tidak salah langkah."
"Jangan sampai nanti ditangkap polisi, terus kemudian pakai materai 10 ribu habis itu dia minta maaf di media massa, itulah kejadian yang ada," ujarnya.
Ganjar mengatakan, memanfaatkan media untuk membuat dan menyebarkan konten positif juga penting.
Dengan itu maka bisa meminimalisir munculnya hoaks.
"Maka kalau ada yang ikut follow IG saya, terus kemudian jadi subscibe Youtube saya, itu kita coba."
"Saya coba untuk memberikan hal baru yang menyenangkan, lucu dan edukatif."
"Sehingga menggunakan medsos menjadi manfaat bukan cari musuh, nnggak bikin orang marah, nggak bikin orang baper, tidak membully dan baik hati," ujarnya.
Meski begitu, Ganjar mengaku dirinya juga pernah menjadi target sasaran hoaks.
Misalnya ketika pernyataannya untuk sekolah yang libur selama dua minggu diubah oleh oknum tak bertanggung jawab.
"Saya punya dan pernah di-hoaks."
"Umpama contoh Kominfo Jateng."
"Saya penah meliburkan sekolah dua minggu, ditulisnya itu yang libur pabriknya."
"Geger nggak sih para buruh?"
"Geger semuanya."
"Bahkan saya bilang ketika kemudian kita mesti di rumah saja, yang ada adalah gowes saja karena saya suka gowes."
"Wah saya dibully ramai-ramai."
"'Ini Gubernur nggak jelas, di tengah pandemi malah ngajarin nggak bener' karena hoaks."
"Bahaya ya," ujar Ganjar.
Untuk mengatasinya, Ganjar juga membuat platform yang melibatkan masyarakat sebagai siber hoaks.
Yakni melalui Laporgub.
Selain itu, ada juga platform antihoaks lainnya seperti Mafindo, Aduan Konten, Patroli Siber, hingga Misslambehoaks.
Peran masyarakat penting, kata Ganjar, sehingga pihak terkait bisa segera melakukan kroscek dan menyebarkan informasi yang bener sehingga masyarakat terhindar dari hoaks.
"Maka peringatannya adalah mari kita saring dulu sebelum sharing (berbagi informasi), agar kemudian kita bisa membikin semuanya senang dan medsos ini menjadi bermanfaat," tandasnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Jalur Pendakian Menuju Gunung Lawu Masih Sepi, Disparpora Karanganyar: Paling Banyak 100 Pendaki
Baca juga: Bagi Bansos Sekaligus Sosialisasi Prokes, Rangkaian Hari Jadi Polwan di Kebumen
Baca juga: Karanganyar Masih Berstatus Level 4 PPKM, SMA dan SMK Belum Boleh Gelar Uji Coba PTM
Baca juga: Detik-detik Rumah Warga di Desa Tanuharjo Kebumen Terbakar, Bocah 11 Tahun Ini Jadi Saksinya