Berita Jawa Tengah
Gerakkan Mahasiswa Ikut Tangani Covid-19 di Jateng, Ganjar Pranowo Diapresiasi Pusat
Stok vaksin masih menjadi salah satu kendala pemerintah untuk percepatan vaksinasi di daerah-daerah.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
"Jawa Barat yang penduduknya terbesar saja vaksin juga belum banyak, Jateng lebih sedikit lagi," jawab Ganjar.
Ganjar menjelaskan, memang Jakarta menjadi prioritas karena itu Ibu Kota Negara.
Setelahnya yang menjadi prioritas adalah Bali karena bisa menjadi stimulus dalam pariwisata dan perekonomian.
"Saya juga sempat diperingatkan oleh Pemerintah Pusat, kenapa vaksinasi di Jateng persentase masih belum banyak."
"Kami diminta gas pol maka kami siapkan skenario, tapi balik lagi stok vaksin kami tidak banyak."
"Per minggu kami hanya dapat kiriman 500 ribu, mentok-mentoknya tambah jadi 600 ribu sampai 700 ribu, belum ada satu juta," jelas Ganjar mengenai stok vaksin di Jateng.
Ganjar juga menyebutkan dengan ketersediaan vaksin yang terbatas tersebut juga menjadi kendala untuk mengejar herd immunity.
Terlebih serangan Covid-19 yang bermutasi juga seringkali membuat outbreak di daerah-daerah.
Misalnya kasus di Kudus beberapa waktu lalu dan terakhir di daerah Klaten.
"Waktu outbreak kemarin kami terus kejar untuk faskes, termasuk beli isotank yang baru datang bulan lalu."
"Jadi kalau Kaltim nanti terjadi outbreak kami siap bantu kirim isotank ke sana," ungkapnya.
Adapun dalam forum itu, Kabid Satgas Covid-19 Andre Rahadian, memberikan apresiasi kepada Gubernur Ganjar Pranowo dan Gubernur Isran Noor.
Apresiasi itu terkait upaya menggerakkan masyarakat dan perguruan tinggi termasuk mahasiswa dalam penanganan Covid-19.
"Jadi Pak Gubernur Isran Noor dan Ganjar Pranowo, peran yang Bapak sampaikan dengan mengajak masyarakat dan perguruan tinggi ini merupakan hal yang sudah tepat sasaran dan mudah-mudahan ini tetap bisa berlanjut."
"Kami dari Satgas dan ILUNI UI siap mendukung dan bekerja sama."