Berita Banjarnegara Hari Ini
Belasan Mobil Diparkir Berjejer, Cara Bupati Banjarnegara Simulasikan Kekuatan Jembatan Plipiran
Selama ini, warga di sejumlah desa, baik di Kecamatan Pagentan maupun Kecamatan Madukara hanya terhubung dengan jembatan bambu melalui jalur itu.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Jembatan Plipiran, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara akhirnya diresmikan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.
Peresmian jembatan itu pun disambut antusias warga setempat, Jumat (27/8/2021).
Keberadaan bangunan itu rupanya telah lama dirindukan masyarakat.
Selama ini, warga di sejumlah desa, baik di Kecamatan Pagentan maupun Kecamatan Madukara hanya terhubung dengan jembatan bambu melalui jalur itu.
Baca juga: Bupati Banjarnegara Resmikan Jembatan Plipiran: Dari Tahun 1945, Baru Kali Ini Warga Merdeka
Baca juga: Dilanda Suhu 0 Derajat Celcius, Kawasan Candi Arjuna Dieng Banjarnegara Kembali Diselimuti Embun Es
Baca juga: Jadi Pelupa setelah Sembuh Covid? Begini Penjelasan dan Cara Mengatasi ala Psikolog RSI Banjarnegara
Baca juga: KPK Periksa Tiga Pejabat Pemkab Banjarnegara Terkait Dugaan Korupsi dan Gratifikasi di DPUPR
Jembatan reot itu pun tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat sehingga harus memutar sejauh puluhan kilometer.
Budhi mengatakan, pembangunan jembatan ini selesai lebih cepat dari target, yakni Oktober 2021.
Dengan selesai lebih cepat dari target, dia menilai masyarakat sangat diuntungkan karena bisa lebih cepat memanfaatkan jembatan itu.
Karenanya, dia berharap keberadaan jembatan ini mampu mengatasi persoalan aksebilitas warga selama ini, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
"Ini bisa mempercepat transportasi, jalur perekonomian, juga jalur wisata."
"Dari APBD dikembalikan ke rakyat," kata Bupati Budhi Sarwono kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (27/8/2021)
Dia pun menegaskan, bangunan ini bukan proyek abal-abal.
Ia mengklaim masa pakai jembatan itu mencapai 50 tahun.
Bangunan sepanjang 60 meter dengan lebar 7 meter itu mampu menampung beban sampai 30 ton.
Budhi menguji kekokohan bangunan itu seusai peresmian disaksikan langsung masyarakat.
Dia meminta semua mobil tamu yang diparkir di jalan raya untuk masuk ke jembatan.
Sekira 12 mobil milik tamu diparkir berjejer di badan jembatan.
Ini sekaligus simulasi ketika banyak kendaraan terjebak kemacetan di jembatan.
Ia pun menyuruh masyarakat merapat untuk menambah beban tonase jembatan.
Meski dimuati banyak kendaraan dan warga yang berjubel, bangunan itu tak goyah.
"Ini mobil 12 sekira 18 ton, ditambah beban warga," katanya.
Pembangunan Jembatan Plipiran tersebut masuk dalam kegiatan Peningkatan Jalan se-Kecamatan Madukara.
Total nilai kontrak awal Rp 14.197.181.000.
Waktu pelaksanaan selama 210 hari kalender.
Khusus item jembatan tersebut, sumber dana dianggarkan dari APBD kabupaten, sebesar Rp 6,7 miliar.
Bentang jembatan sepanjang 60 meter selebar 7 meter. (*)
Baca juga: Pemprov Jateng Izinkan Sekolah Tatap Muka Terbatas Digelar Mulai 30 Agustus, Ini Syaratnya
Baca juga: Oktober 2021, Trans Jateng Bakal Layani Rute Semarang-Grobongan. Harga Tiket Cuma Rp 4 Ribu
Baca juga: Stok Pemain Bek Kiri Melimpah, Persaingan Bakal Makin Ketat di PSIS Semarang, Berikut Kata Frendi
Baca juga: Jumat Kick Off Liga 1 2021, Imran Sebut Psikologis Pemain PSIS Semarang Lagi Bermasalah, Karena Ini