Berita Banyumas
Berlangsung Terbatas. Upacara HUT RI di Banyumas Dipimpin Bupati, Ketua DPRD Jadi Pembaca UUD 1945
Upacara HUT ke-76 kemerdekaan Republik Indonesia di Banyumas, digelar di halaman Pendapa Si Panji Purwokerto, Selasa (17/8/2021).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO – Upacara HUT ke-76 kemerdekaan Republik Indonesia di Banyumas, digelar di halaman Pendapa Si Panji Purwokerto, Selasa (17/8/2021). Peserta upacara ini terbatas.
Sebelum pandemi Covid-19, upacara Hari Kemerdekaan di Banyumas biasa digelar di Alun-alun Purwokerto. Perayaannya pun berlangsung meriah.
Namun, seperti tahun lalu, tahun ini, upacara berlangsung terbatas dan menerapkan protokol kesehatan.
Peserta upacara terdiri dari 20 anggota Tonsik, 10 anggota TNI, 10 anggota kepolisian dan 10 ASN yang diwakili anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
Keterbatasan juga terlihat dari Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang biasanya mempunyai formasi pasukan 17, pasukan 8, dan pasukan 45. Kali ini, hanya ada 8 pelajar.
Baca juga: Program KKN Rampung, 137 Mahasiswa UMP Lepas Status Relawan di Pusat Isolasi Covid Banyumas
Baca juga: Rebutan Ponsel, Remaja di Banyumas Tega Tusuk Teman Sepermainan Pakai Pisau
Baca juga: Paskibra Banyumas Siap Bertugas 17 Agustus, Hanya Beranggotakan 8 Siswa dari Sekolah di Purwokerto
Baca juga: Ingin Tempat Wisata dan Mal di Purwokerto Buka, Bupati Banyumas Surati Mendagri
Meski demikian, upacara terlihat khidmat. Bupati Banyumas Achmad Husein bertindak sebagai inspektur upacara dan Ketua DPRD Kabupaten Banyumas dr Budhi Setiawan membacakan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
Sementara, tugas sebagai komandan upacara diemban Kapten Infantri Kuswandi.
Saat membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Banyumas Achmad Husein mengungkapkan, tahun ini merupakan tahun kedua Indonesia merayakan kemerdekaan di tengah pandemi.
"Seratus ribu lebih saudara kita gugur. Tiga juta lebih saudara kita merasakan perih. Banyak orang bertumbangan. Pedagang, pengusaha, karyawan, termasuk tenaga medis. Bukan hanya sektor perekonomian dan kesehatan, hampir seluruh lini kehidupan terkena pukulan telak pandemi ini," ujar Husein dalam rilis.
Setiap hari, Husein melanjutkan, kabar orang meninggal maupun usaha yang gulung tikar, terdengar.
Grup-grup Whatsapp dan media sosial berubah jadi ruang penebar duka dan doa.
Sedih, capek, marah, dan muak bergantian masuk di dada, seolah-olah sudut untuk bahagia sudah tidak tersisa.
Seolah-olah, kehidupan yang aman dan nyaman sudah tidak ada.
Baca juga: Sambil Tunggu Izin Gubernur, Kudus Bakal Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Tertentu
Baca juga: Cara Eks Napiter Solo Raya Tunjukkan Cinta di HUT Indonesia, Kibarkan Merah Putih di Bukit Sepikul
Baca juga: Turun Level Jadi 3, Kota Semarang Siap Buka Tempat Hiburan dan Wisata: Pengunjung Harus Sudah Vaksin
Baca juga: Ini Pesan Gubernur Ganjar di Upacara HUT RI di Banjarnegara: Kita Mestinya Jadi Lumbung Pangan Dunia
"Panjenengan semua jadi saksi, betapa beratnya perjuangan kita, terlebih perjuangan teman-teman tenaga medis untuk mengalahkan pandemi. Bahkan, demi keselamatan kita, lebih dari 1.400 tenaga kesehatan meninggal dunia, 110 di antaranya adalah tenaga kesehatan dari Jawa Tengah," lanjutnya.
Di akhir sambutanya, Ganjar berdoa agar seluruh rakyat dan bangsa Indonesia diberi karunia kekuatan hati dan pikiran untuk mewujudkan kemakmuran. (Tribunbanyumas/jti)