Berita Ekonomi Bisnis
Ganjar Lepas Merdeka Ekspor Komoditas Pertanian Jateng, Nilainya Capai Rp 400 Miliar
Ganjar menyebut, menggenjot sektor pertanian lantaran komoditas pertanian di Jawa Tengah cukup tinggi yakni di angka 400,57 miliar.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas Merdeka Ekspor Komoditas Pertanian Jateng senilai Rp 400,57 miliar ke 36 negara.
Pelepasan ekspor tersebut dilakukan di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sabtu (14/8/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah eksportir, petani, dan berbagai pihak lainnya.
Ganjar menyebut, menggenjot sektor pertanian lantaran komoditas pertanian di Jawa Tengah cukup tinggi yakni di angka 400,57 miliar.
Nilai angka ekspor tersebut kurun waktu dalam sepekan mulai 9 sampai 14 Agusutus 2021.
Baca juga: Pura Mangkunegaran Solo Berduka, KGPAA Mangkunegara IX Meninggal, Ini Ucapan Ganjar Pranowo
Baca juga: Bikin Penasaran Ganjar, Kakek Soenardi Pernah Gagal Divaksin dan Hampir Meninggal, Begini Kisahnya
Baca juga: Fenomena Maraknya Baliho Bergambar Tokoh Petinggi Partai Politik, Apa Kata Gubernur Ganjar?
Baca juga: Orang Baik Datang Kembali, Ganjar Terima Bantuan Masker Hingga Nutrisi Buat Jawa Tengah
"Komoditas Jawa tengah luar biasa seperti bunga melati, perkebunan pala, hingga kopi punya."
"Sarang burung walet juga harganya bagus dan stabil selama pandemi."
"Tentu porang juga sangat bagus," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (14/8/2021).
Ia melanjutkan, kegiatan ekspor tersebut tentu sangat bagus terutama dampak psikologi ke masyarakat.
Bahwa, ekonomi tak sedang jatuh atau terpuruk di tengah pandemi Covid-19.
"Pertanian di Jawa Tengah bisa jadi juara."
"Yang diperlukan adalah mendampingi mereka untuk menghasilkan produk pertanian dari hulu hingga hilirisasi," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Parlin Robert Sitanggang menjelaskan, Merdeka Ekspor Jawa Tengah, komoditas pertanian selama sepekan mencakup Rp 400,57 miliar atau perhari sekira Rp 66 miliar.
Dari nilai tersebut ditunjang dari berbagai sektor hortikultura berupa daun pakis, bonsai, bunga melati, kapulaga, kunyit, dan lainnya menyumbang sebesar Rp 27,2 miliar.
Sektor perkebunan berupa pala, biji kopi, getah damar dan lainnya sebesar Rp 75,6 miliar.