Berita Tegal

Sekolah Tatap Muka di Kabupaten Tegal Mulai Digelar, Begini Suasana Hari Pertama di SMPN 1 Slawi

Siswa PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Tegal serentak melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), Kamis (12/8/2021).

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DESTA LEILA KARTIKA
Siswa menyimak penjelasan dari guru di hari pertama pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Slawi, Kabupaten Tegal Kamis (12/8/2021). 

Saat ini, ada 800-an siswa yang terbagi dalam 27 rombongan belajar (rombel). Masing-masing jenjang memiliki sembilan rombel.

Jam pelajaran setiap hari pun dipangkas. Setiap hari, siswa hanya belajar empat jam, pukul 07.00-11.00 WIB dengan waktu istirahat selama 15 menit di dalam kelas.

Per hari, ada delapan mata pelajaran dengan masing-masing diberikan waktu 30 menit.

"Prokes kami laksanakan sangat ketat, selain menyediakan tempat cuci tangan kami juga menyediakan masker. Satgas Covid-19 sekolah juga stanby untuk memantau. Selain itu, siswa kami larang mengendarai kendaraan umum jadi harus diantar orangtua atau membawa kendaraan secara mandiri," jelasnya.

Mujiarti mengatakan, untuk mengantisipasi dan menghindari hal yang tidak diinginkan, bagi siswa yang sedang sakit, kurang fit, begitu juga dengan keluarga ada yang terpapar Covid-19 maka tidak diperkenankan masuk sekolah.

Para siswa wajib melapor ke wali kelas masing-masing sehingga setiap hari bisa terpantau.

"Sebelum melaksanakan PTM, kami menyebar angket kepada orangtua siswa. Hasilnya, 97 persen setuju PTM dan tiga persen sisanya memilih PJJ. Dan kami tetap melayani yang PJJ. Mayoritas orangtua memang lebih memilih siswa belajar di kelas," terangnya.

Mujiarti menambahkan, semua guru dan karyawan di lingkungan SMP Negeri 1 Slawi sudah mendapatkan vasin Covid-19 lengkap, dosis satu dan dua.

Sedangkan untuk siswa, sampai saat ini, belum tervaksin. Namun, pihak sekolah sudah mendaftarkan sekitar 400 siswa sebagai calon penerima vaksin.

Terpisah, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Tegal yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tarub, Ciptadi, menuturkan, mayoritas wali kelas dan komite sekolah menghendaki pembelajaran tatap muka.

Di Kabupaten Tegal, ada 49 SMP Negeri dan 69 SMP swasta.

"Kami tidak memaksa satuan pendidikan harus melakukan PTM, terlebih jika sarananya belum lengkap, maka bisa melaksanakan PJJ. Sementara, PTM akan dihentikan jika di lingkungan sekolah ada yang terpapar Covid-19, baik guru, siswa, atau karyawan," kata Ciptadi. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved