Berita Jawa Tengah
Hasil Sidak DPRD Kendal - Awal September Pedagang Sudah Bisa Tempati Pasar Darurat Weleri
Komisi B DPRD Kabupaten Kendal berharap Disdag bisa mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui tambahan pendapatan dari pasar relokasi.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Komisi B DPRD Kabupaten Kendal sidak pembangunan relokasi Pasar Weleri I yang terbakar pada November 2020.
Jajaran dewan itu memastikan progres pembangunan pasar darurat di lokasi Terminal Bahurekso Gemuh berjalan lancar sebelum jatuh tempo yang telah ditentukan.
Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Kendal, Sri Supriyati mengatakan, sidak dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keseriusan Disdag dalam menjalankan tugas untuk keberlangsungan para pedagang.
Pihaknya juga berharap agar Disdag Kabupaten Kendal bisa mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui tambahan pendapatan dari pasar relokasi.
Baca juga: Mantan Lurah Banyutowo Ditahan Kejari Kendal, Jadi Tersangka Kasus Dugaan Pungli PTSL 2018
Baca juga: Baru 103 Napi Lapas Kelas IIA Kendal yang Disuntik Vaksin, Ini Penjelasan Samsul Hidayat
Baca juga: Jadi Pertanda Baik, BOR RSUD dr Soewondo Kendal Turun Signifikan, Kini di Angka 78 Persen
Baca juga: Pemkab Kendal Dapat 500 Vial Vaksin AstraZeneca, Tapi Digunakan Secara Terbatas Karena Ini
Sri juga berharap agar pedagang tidak meminta pemerintah untuk menggratiskan semua biaya ketika sudah menempati brak pasar darurat.
Dengan itu, PAD Kabupaten Kendal melalui retribusi pasar daerah tetap akan terjaga untuk pembangunan Kendal ke depan.
"Kami tahu pedagang terimbas atas terbakarnya Pasar Weleri beberapa waktu lalu."
"Namun, terkait visi misi Bupati Kendal untuk meningkatkan PAD, bagaimana dengan pasar semi relokasi ini."
"Tidak bisa kehilangan PAD, mohon kesadaran (pedagang, red) agar tidak semua minta dibebaskan."
"Kami tahu pendapatan retribusi pasar daerah di Kendal sekira Rp 1 miliar per tahun."
"Ini harus ditingkatkan, jangan sampai turun," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (3/8/2021).
Selain itu, Sri Supriyati juga memastikan bahwa bangunan pasar darurat selesai pada Agustus 2021.
Dengan itu, para pedagang sudah bisa menempati pasar darurat pada awal September 2021.
Di lain sisi, Komisi B DPRD Kabupaten Kendal mendorong penuh pembangunan Pasar Induk Weleri yang terbakar bisa dikebut secepat mungkin.
Tentunya dengan manajemen yang lebih bagus, dan dilengkapi dengan literasi digital sebagai alat pedagang memasarkan dagangannya lebih luas.
"Nantinya ada 2.200 pedagang yang menempati di pasar semi darurat ini sambil menunggu pembangunan Pasar Induk Weleri dari APBN."
"Ke depan, kami cek terus progresnya agar tepat sesuai waktu yang sudah ditentukan," ujarnya.
Plt Kepala Disdag Kabupaten Kendal, Alfebian Yulando mengatakan, rencananya semua pedagang akan dibebaskan biaya sewa kios atau lapak selama menempati pasar darurat.
Pedagang hanya dibebani biaya kebersihan sebagai bentuk tanggungjawab bersama selama menempati pasar relokasi.
Rencana pembebasan biaya sewa lapak dilakukan untuk membantu meringankan beban pedagang setelah terdampak bencana kebakaran.
Sementara bentuk retribusi lainnya akan diatur kemudian setelah pedagang sudah aktif berjualan. (*)
Baca juga: Gelombang Tinggi Terjang Pantai Suwuk Kebumen, Sejumlah Kios Pedagang Porak-poranda
Baca juga: Tanpa Dites Ulang, Polres Kebumen Beri Dispensasi Perpanjangan SIM, Berikut Syarat Lengkapnya
Baca juga: Warga Cilacap Kini Lebih Mudah Mendaftar dan Memilih Lokasi Vaksinasi Covid, Cukup Klik Aplikasi Ini
Baca juga: Target Pemkab Cilacap - Paling Lambat 11 Agustus 2021, Bantuan 10 Kilogram Beras Sudah Tersalurkan