Berita Kesehatan Hari Ini

Kreasi Terbaru RSI Banjarnegara, Bikin Masker Buat Pasien yang Sesak Napas, Begini Penampakannya

Masker Candradimuka kreas RSI Banjarnegara ini digadang-gadang mampu membantu pemulihan pasien yang mengalami sesak napas akibat Covid-19.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
RSI BANJARNEGARA
Inilah masker Candradimuka untuk terapi inhalasi karya RSI Banjarnegara, Kamis (29/7/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Sekilas masker satu ini tak ada beda dengan yang dikenakan tukang cat atau petugas laboratorium. 

Tetapi siapa sangka, masker ini telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga punya kegunaan lebih. 

Iya, Masker Candradimuka kreasi RSI Banjarnegara ini digadang-gadang mampu membantu pemulihan pasien yang mengalami sesak napas akibat Covid-19.

Masker ini berbahan dasar masker 3M yang biasa dipakai tukang cat atau laboratorium.

Oleh Tim Litbang RSI Banjarnegara, masker sederhana itu dimodifikasi menggunakan sentuhan teknologi nebulizer

Sehingga bisa dipakai untuk terapi inhalasi atau pernapasan.

Baca juga: Penegasan Bupati Banjarnegara: Masa Pandemi Rakyat Tidak Boleh Lapar!

Baca juga: Polisi dan Apoteker Banjarnegara Teken Komitmen, Pastikan Harga Obat untuk Covid Tak Melebihi HET

Baca juga: Cerita Sedih Heni Purwono, Penyintas Covid-19 di Banjarnegara, Pernah Gagal Selamatkan Pasien

Baca juga: Warga Kalisat Banjarnegara Senang, Jalan Desa yang Rusak Sebentar Lagi Berubah Halus dan Mulus

"Jadi alat ini bukan obat Covid-19, namun sebagai satu alat terapi inhalasi menggunakan metode nebulizer," kata Direktur RSI Banjarnegara dr Agus Ujianto kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (29/7/2021). 

Nebulizer adalah alat yang mengubah obat cair menjadi uap untuk dihirup ke dalam paru-paru.

Fungsi nebulizer adalah untuk melegakan saluran napas yang menyempit.

Agus menjelaskan, alat temuannya itu memiliki prinsip mengubah cairan seperti minyak ecaliptus (minyak kayu putih) atau lainnya menjadi uap. 

Sehingga uap itu bisa dihisap melalui hidung dan jalur pernapasan sebagai terapi yang bersifat melegakan.

Dalam alat tersebut, terdapat rangkaian elektronik yang menggunakan daya baterai yang bisa diisi berulang-ulang. 

Alat itu juga terdapat rangkaian elektronik yang mengeluarkan gelombang ultrasonik hingga mampu memecah partikel uap menjadi ukuran sekitar 5 mikro. 

"Tetapi alat ini tidak membakar cairan yang menjadi uap, atau dipanaskan, seperti halnya vape."

"Namun ada gelombang ultrasonik yang memecah partikel itu menjadi uap," kata Agus.

Minyak yang digunakan untuk terapi ini bisa minyak kayu putih, atau minyak lainnya. 

Untuk proses pembuatannya, ia menyatakan menghabiskan dana sekira Rp10 juta untuk menghasilkan empat alat serupa. 

Jika alat ini diproduksi massal, ia yakin biaya produksinya akan jauh lebih murah.

Agus berharap, ke depan masih ada penyempurnaan alat tersebut, misalnya dengan ditambah selang oksigen yang mampu mendorong masuknya uap tersebut.

Serta ada selang untuk pembuangannya.

Dokter spesialis anastesi RSI Banjarnegara, dr Anantya Hari Wibowo mengatakan, prinsip alat ini adalah masker, dan nebulizer menggunakan gelombang ultrasonik, yang menghasilkan aerosol. 

Prinsip kerjanya sama seperti alat nebulizer pada umumnya.

Tetapi ada modifikasi menggunakan gelombang ultrasonik yang mampu menghasilkan molekul kecil, serta mampu diserap langsung inhalasi masuk jalan napas lebih nyaman. 

"Ke depan pengembangannya bagi pasien TBC, PPOK, dan lainnya diharapkan terbantu menggunakan alat terapi ini," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (29/7/2021).

Dia juga berharap alat ini dikembangkan agar bisa menggunakan obat- obatan yang mampu melonggarkan jalan napas dan untuk membantu pengenceran dahak. 

Alat ini ternyata sudah melalui beberapa kali percobaan kepada beberapa orang.

Seperti semisal kepada penyintas Covid-19. 

Satu di antaranya adalah Agus Setyawan, warga Kabupaten Banyumas yang diterapi menggunakan  inhalasi nebulizer ultrasonik masker Candradimuka ini.

"Setelah hari ke enam saya menggunakan alat ini, segar setelah menggunakannya."

"Selain itu, napas menjadi lega dan dahak banyak yang keluar," katanya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Cegah Penularan Covid di Lapas, 13.800 Warga Binaan Lapas di Jateng Dapat Vaksin Covid

Baca juga: Gubernur Ganjar: Jateng Yakin Bisa Lakukan Percepatan Vaksinasi, Ini Buktinya

Baca juga: Dragan Mendadak Pulang ke Serbia, GM PSIS Semarang: Ada Urusan Penting dan Mendesak

Baca juga: Liga 1 Digelar 20 Agustus 2021, Begini Komentar GM PSIS Semarang: Pasti Tidak?

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved