Penanganan Corona

Gubernur Ganjar: Jateng Yakin Bisa Lakukan Percepatan Vaksinasi, Ini Buktinya

Ganjar menegaskan, dari setiap kunjungan ke daerah dapat disimpulkan bahwa Jawa Tengah mampu mengejar dan meningkatkan percepatan vaksinasi.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan peningkatan kasus saat ini diakibatkan oleh virus corona varian delta yang penularannya lebih cepat.

Oleh karena itu, Ia menegaskan jika pelaksanaan hiburan tetap tidak diperbolehkan.

Selain itu, dalam konteks pernikahan, kata Ganjar, hanya boleh pelaksanaan akad nikahnya.

Hal itu disampaikan Ganjar saat tinjauan ke sejumlah titik di Kabupaten Karanganyar, Selasa (27/7/2021).

Dari hasil komunikasinya dengan Menkes, Ganjar menyebut pihaknya akan mendapatkan tambahan alokasi.

Baca juga: 33 Gapoktan Dapat Hibah Pertanian, Bupati Karanganyar: Tiap Minggu Mereka Wajib Bikin Laporan

Baca juga: Ganjar Bakal Hapus Foto Kalau Tidak KB, Begini Momentum Saat Ketemu Bidan Desa di Karanganyar

Baca juga: Rembug Desa Virtual di Karanganyar, Gubernur Ganjar: Tolong Kesehatan Ibu Hamil Dikontrol

Baca juga: Warga Jalan Tumpang Semarang Ikut Ketiban Rezeki, Dapat Gilo-gilo Gratis Seusai Diborong Ganjar

Kalau yang hiburan nggak, hajatan itu kan konteksnya pernikahan to?"

"Yawis pokoke ijab kabul wae, sing penting wis rabi."

"Ora usah (resepsi) ngko resepsine diundur."

"Ning nek arep nyumbang dikasih nomor rekening aja,” tandas Ganjar.

Selain itu terkait vaksinasi, dia mengatakan minggu ini pihaknya menerima sebanyak 700 ribu dosis vaksin.

Untuk percepatan pihaknya terus berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

“Kemarin saja kita mendapatkan kiriman Astrazeneca 27 ribu vial dan 50 ribu vial Sinovac."

"Kan berarti sekitar 700ribu lebih. Ini cara kita mempercepat,” ujar Ganjar kepada wartawan.

Dia mengatakan, sebenarnya meminta ‘jatah’ vaksin pada Kementerian Kesehatan setiap minggunya sebanyak 2,4 juta dosis.

Pihaknya siap melakukan percepatan itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved