Berita Kesehatan
Sederhana Tapi Manfaatnya Luar Biasa, RSI Banjarnegara Kenalkan POCBIH, Alat Bantu Pernapasan
Ada aerotor yang biasa digunakan untuk akuarium ikan, hingga botol mineral yang telah disambung selang, jadi teknologi saat langkanya oksigen.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Di tengah isu kelangkaan oksigen di masa pandemi Covid-19 saat ini, muncul kreativitas yang membawa angin segar bagi masyarakat.
Di satu ruangan di RSI Banjarnegara, Adit mempraktikkan sebuah alat yang dinamai POCBIH (Portable Oxygen Concentrator Banjarnegara Islamic Hospital).
Sekilas alat itu tampak sederhana.
Orang awam pun bisa mudah menebak komponen pembentukan teknologi itu.
Ada aerator yang biasa digunakan untuk akuarium ikan, hingga botol mineral yang telah disambung selang.
Baca juga: Banjarnegara Mulai Salurkan JPS PPKM Darurat Rp 300 Ribu/KK, Sasar 16.658 Keluarga
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Objek Wisata di Dieng Banjarnegara Tetap Tutup
Baca juga: Nasib DCF Banjarnegara Belum Jelas, Semua Objek Wisata Dieng Ditutup Hingga 2 Agustus 2021
Baca juga: Situasi Masih PPKM Darurat di Banjarnegara, Karyanto Bersyukur Bisa Ngirit dan Libur Kondangan
Adit mencoba menyalakan alat itu menggunakan tenaga listrik.
Prinsip kerja alat ini, udara bebas masuk ke aerator, lalu disalurkan melalui selang ke flow meter yang terhubung ke air steril untuk proses penyaringan.
Hingga air jernih di dalam botol air mineral tampak bergelembung.
Dari situ, udara mengalir melalui selang yang dimasukkan ke lubang hidung pasien.
"Kalau tidak pakai listrik PLN, bisa pakai AKI asal dayanya mencukupi," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (23/7/2021).
Meski masih prototype, alat ini ternyata sudah diterapkan pada sejumlah pasien dengan gangguan napas ringan atau memerlukan bantuan oksigen, semisal pasien TBC atau asma.

Kehadiran alat ini, menurut Direktur RSI Banjarnegara, dr Agus Ujianto, sangat penting di tengah kelangkaan oksigen saat ini.
Meski dia mengakui, inovasi pihaknya belum bisa membantu pasien Covid-19 dengan gejala sesak napas sedang hingga berat.
Tapi paling tidak, alat ini cukup membantu pasien bergejala ringan, sehingga bisa mengurangi kelangkaan tabung gas oksigen untuk prioritas pasien bergejala berat.
Untuk terapi inhalasi, alat itu bisa ditambahkan minyak esensial, minyak kayu putih, untuk menghangatkan dan melegakan pernapasan.