PPKM Darurat Jateng
Pelaku Usaha Perjalanan Wisata Protes, Konvoi Keliling Pati, Kasiadi: Tolong Kami Dikasih Hidup
Mereka melakukan aksi konvoi delapan bus pariwisata yang dipasangi bendera putih di bagian depan serta spanduk protes di bagian samping.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
"Hari ini kami menyerah, pariwisata yang dulu dielu-elukan sebagai penyumbang devisa di Indonesia, hari ini kami dilupakan pemerintah."
"Kami ingatkan lagi bahwa pariwisata juga penting untuk perekonomian," tandasnya lagi.
Kasiadi meminta pada pemerintah agar mulai 26 Juli 2021, PPKM benar-benar diakhiri.
Kemudian pihaknya difasilitasi untuk kembali menjalankan usaha.
“Objek wisata jangan ditutup."
"Kalau ada syarat kami ikuti."
"Kalau pariwisata ditutup, sama saja menutup pintu rezeki pelaku wisata,” ungkap dia.
Dia menyebut, banyak di antara pelaku usaha pariwisata yang terpaksa mengurangi karyawan, bahkan menjual aset.
“Sejak pandemi banyak karyawan dirumahkan."
"Karena sektor ini tidak bisa WFH."
"Kalau kerja dari rumah apa yang mau dikerjakan."
"Banyak yang sudah jual bus juga, karena pemerintah sepertinya kurang perhatian pada pelaku transportasi,” tutur dia.
Kasiadi menyayangkan betapa pemerintah seolah tidak memperhatikan bahwa banyak di antara pelaku usaha perjalanan yang memiliki tanggungan kredit dengan pihak leasing dan perbankan.
“Sedangkan income kami nol."
"Bagaimana bisa membayar angsuran?"