PPKM Darurat Jateng
Jalan Perkampungan Perbatasan Tegal Dipadati Hilir Mudik Kendaraan, Dampak Penyekatan PPKM Darurat
Seorang warga, Muhamad Aminudin (27) mengatakan, jalan perkampungan jadi padat setelah adanya penutupan akses jalan utama.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
Masyarakat yang ingin beli makanan dan jajanan jadi kesulitan untuk lewat.
Bahkan menurutnya, kemacetan kendaraan juga sempat mengular sekira 1 kilometer.
Amin berharap, kebijakan penutupan akses jalan utama dapat ditinjau dan diperbaharui lagi.
Karena dampaknya justru di jalan-jalan perkampungan.
"Harapannya ya diperbaharui lagi, jangan kaya gini."
"Harusnya sebagian buka, sebagian tutup."
"Jangan tutup semua, akhirnya jadi satu ke sini," ungkapnya.

Baca juga: Gerakan Tiga Hari Purbalingga di Rumah Saja, Ini Sembilan Titik Penyekatan, Dimulai Besok Jumat
Baca juga: Momentum Gubernur Jateng ke Banjarnegara, Ganjar: Terima Kasih Pak Bupati
Warga lain, Firman (28) mengaku, hanya bisa pasrah dengan penutupan jalan di masa PPKM Darurat Jawa- Bali.
Dia mengatakan, dampaknya memang terjadi kemacetan di jalan perkampungan.
Namun ia menilai itu sudah menjadi konsekuensi, masyarakat kecil hanya bisa patuh.
Dia berharap aktivitas masyarakat kembali normal dan Covid-19 segera hilang dari Indonesia.
"Jalan utama ditutup tapi masih ada yang dibuka, ya masih bisa lewat."
"Sama saja, kalau macet menimbulkan kerumunan," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (8/7/2021).
Karena kemacetan tersebut, ada wilayah perkampungan yang menutup akses jalan dari kendaraan mobil.
Seperti di jalan perkampungan Desa Karanganyar.