PPKM Darurat Jateng
Cerita Sedih Pemandu Wisata di Dieng Banjarnegara, Banyak Nganggur Karena Banyak Wisatawan Cancel
Objek wisata Dieng yang dikelola Pemkab Banjarnegara ikut ditutup menyusul perintah Mendagri tentang pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pemberlakuan PPKM Darurat meniscayakan objek wisata ditutup.
Objek wisata Dieng yang dikelola Pemkab Banjarnegara pun ikut ditutup menyusul perintah Mendagri tentang pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali.
Objek wisata Dieng tidak boleh dikunjungi mulai 3 hingga 20 Juli 2021.
Padahal, sektor pariwisata menunjang perekonomian para pelaku wisata, termasuk masyarakat setempat.
Baru diterapkan, industri pariwisata Dieng sudah mulai terpukul.
Banyak wisatawan membatalkan atau menunda rencana kunjungannya ke Dieng.
Baca juga: Wisatawan Harap Bersabar, Semua Objek Wisata di Dieng Banjarnegara Ditutup Hingga 20 Juli 2021
Baca juga: Pastikan PPKM Darurat Banjarnegara Berjalan Maksimal, Tim Gabungan Oprak Alun-alun dan Kuliner Malam
Baca juga: Kecuali Candi Arjuna, Dinas Pariwisata Banjarnegara Pastikan Tempat Wisata Dieng Tetap Buka
Baca juga: Antisipasi Kekeringan di Banjarnegara, BPBD Sudah Siapkan 1.800 Tangki Air Bersih
Pemandu Wisata Dieng, Irul mengatakan, sejumlah rombongan wisatawan, termasuk dari Jabodetabek membatalkan rencana perjalanannya ke Dieng.
Ini sehubungan dengan penutupan objek wisata Dieng serta pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali.
"Sekira 10 rombongan terpaksa cancel."
"Itu baru di tempat saya, belum yang lain," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (5/7/2021).
Batalnya kunjungan sejumlah rombongan wisatawan dari luar kota ini bukan hanya memukul pendapatan petugas biro perjalanan wisata atau pemandu.
Sektor pendukung wisata lainnya pun ikut terpukul.
Pemilik homestay kehilangan potensi kedatangan tamu yang menyewa kamar.
Homestay yang berada di kawasan wisata Dieng kembali sepi.
Maklum, langganan mereka rata-rata adalah wisatawan yang berlibur ke Dieng.
"Bukan hanya guide yang terdampak, pemilik homestay juga," katanya.
Ini seakan menjadi jilid kedua dimana Dieng bakal sepi dari pengunjung.
Sebelumnya, awal-awal pandemi 2020, objek wisata Dieng sempat ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Saat itu, industri pariwisata Dieng langsung terpuruk karena tiada kunjungan wisatawan.
Gelaran besar Dieng Culture Festival (DCF) yang biasa dihadiri seratusan ribu orang ditiadakan.
Mereka yang menggantungkan perekonomiannya dari wisata Dieng ikut terpukul, baik biro perjalanan, pedagang, hingga produsen oleh-oleh khas Dieng.
Objek wisata Dieng, khususnya Candi Arjuna dan Kawah Sikidang kembali dibuka di masa adaptasi kebiasaan baru.
Pembukaan objek wisata Dieng disambut antusias pelaku pariwisata, juga wisatawan yang rindu berlibur ke Dieng.
Industri pariwisata Dieng sempat kembali bergeliat.
Pemandu wisata sepertinya pun kembali mendapatkan job seiring kunjungan wisatawan yang kembali meramaikan Dieng.
Irul mengatakan, selama ini pihaknya menetapkan protokol kesehatan yang cukup ketat kepada wisatawan.
Dengan pelaksanaan prokes, aktivitas perekonomian dari industri pariwisata dan menjaga kesehatan dari Covid-19 bisa berjalan beriringan.
"Selama ini juga belum ada kasus (klaster Dieng)."
"Ada yang yang sempat kena Covid, tapi ternyata itu tertularnya dari daerah asal, bukan dari Dieng, " katanya.
Kini pihaknya hanya bisa pasrah dengan keputusan pemerintah yang menutup kembali objek wisata.
Dia hanya berharap pandemi cepat berlalu sehingga perekonomian masyarakat dan aktivitas pariwisata kembali pulih.
Dia dan teman-temannya warga Dieng merasa masih beruntung, di luar jobnya sebagai pengelola atau pemandu wisata, mereka masih bisa bertani untuk menyambung hidup.
Sembari menunggu situasi normal dan pariwisata dibuka, mereka bisa beraktivitas di ladang yang juga ikut menunjang perekonomian. (Khoirul Muzakki)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Stasiun Purwokerto Siapkan Vaksinasi Covid Gratis bagi Calon Penumpang KA Jarak Jauh, Ini Syaratnya
Baca juga: Tujuh Ruas di Purwokerto Ini Ditutup Total, Hingga Senin 5 Juli 2021, Berikut Data Rincinya
Baca juga: Bersama Kapolres dan Dandim, Bupati Purbalingga Keliling Wilayah Cek Jam Malam saat PPKM Darurat
Baca juga: Pemberlakuan PPKM Darurat di Purbalingga, Bupati Tiwi: Pusat Perbelanjaan Masih Diperbolehkan Buka