Berita Salatiga
Pasokan Oksigen Terbatas, Pemkot Salatiga Izinkan RSUD Cari Mandiri Selain dari Pemasok
Pasokan tabung oksigen di RSUD Kota Salatiga mengalami penurunan sekira 50 persen, seiring melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah daerah.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: rika irawati
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Pasokan tabung oksigen di RSUD Kota Salatiga mengalami penurunan sekira 50 persen, seiring melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti mengatakan, terkait kekurangan tabung oksigen, pemerintah kota (pemkot) mengizinkan layanan kesehatan menambah secara mandiri.
"Untuk pasokan oksigen, kami mengizinkan layanan kesehatan, dalam hal ini RSUD Kota Salatiga, membeli mandiri atau menambah tanpa menunggu pasokan pihak rekanan," terangnya saat dihubungi Tribunbanyumas.com, Jumat (2/7/2021).
Baca juga: Minggu 4 Juli 2021, Warga Salatiga di Rumah Saja, Yuliyanto Sebut Bagian Ikhtiar Bersama
Baca juga: Bantu Warga Jalani Isolasi Mandiri, Pemkot Salatiga Siapkan Bantuan Sembako Rp 200 Ribu/KK
Baca juga: Tak Dapat Vaksinasi Covid, Mahasiswa UKSW asal Mesir Komplain ke Wali Kota Salatiga
Baca juga: Peramal Mbak You Berpulang. Batal Dimakamkan di Kampung Halaman di Salatiga
Menurut Wuri, selain keterbatasan stok oksigen dibanding biasanya, sejumlah tenaga kesehatan (nakes) juga terpapar Covid-19 mulai dari dokter sampai perawat.
Melihat kondisi ini, dia berharap, kebijakan tersebut membuat layanan kesehatan tetap lancar.
"Untuk nakes, positif ada 40 orang. Itu terdiri dari 36 perawat dan empat dokter, semuanya statusnya orang tanpa gejala (OTG) maka hal-hal esensial agar cepat dicari jalan keluarnya, termasuk tabung oksigen," katanya.
Terpisah, Direktur RSUD Kota Salatiga Riani Isyana menyampaikan, kebutuhan oksigen per hari sekitar 2.200 meter kubik.
Kemudian, adanya efisiensi kebutuhannya diestimasikan menjadi 1.500 meter kubik per hari menyesuaikan suplai dari pihak ketiga. Diluar itu, terus diupayakan dari produsen lain agar tercukupi.
"Efisiensi terpaksa dilakukan karena pasokan dari pihak ketiga dikurangi sekitar 50 persen. Kami sudah berproses melakukan pengadaan lagi melalui pihak ketiga lainnya sehingga stok aman dan tetap bisa mencukupi kebutuhan pasien," ujarnya
Selama ini, lanjutnya, RSUD Kota Salatiga tidak hanya melayani pasien dengan status positif Covid-19 dari Kota Salatiga melainkan asal Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Grobogan. (*)
Baca juga: Kartu Identitas Pengelola dan Pegawai 2 Kafe di Kudus Disita Satpol PP, Langgar Jam Malam PPKM
Baca juga: Pemerintah Salurkan Lagi Bansos Tunai saat PPKM Darurat, Per KK Terima Rp 300 Ribu. Cair Pekan Depan
Baca juga: KABAR DUKA: Dalang Oye Ki Manteb Soedharsono Tutup Usia
Baca juga: Gara-gara Buka Pintu, Pengemudi Honda Jazz di Purbalingga Picu Kecelakaan. Sekeluarga Dibawa ke RS